radarselatan.bacakoran.co - Kepala Bidang SMP Disdikbud Bengkulu Selatan, Lusi Wijaya, M.Pd meminta para guru Pendidikan Agama Islam (PAI) agar lebih fokus dan maksimal dalam memberikan ilmu kepada siswa.
Terutama sekali mengenai kewajiban untuk salat lima waktu dan salat sunnah. Ketika lulus SD atau akil baligh, siswa harus paham bacaan salat.
“Lulus SD artinya sudah akil baligh, minimal itu siswa sudah paham salat. Makanya, kami tekankan para guru PAI harus keras lagi mendidik siswa. Salat itu wajib bagi muslim, jangan sampai anak-anak teledor akan hal ini,” ujarnya.
BACA JUGA:Petani Bengkulu Selatan Bakal Dibantu Belasan Jenis Alsintan
BACA JUGA:Bupati Bengkulu Selatan Coblos di TPS 09 Tanjung Mulia: Hindari Perpecahan!
Disampaikan Lusi, masih banyak ditemukan siswa yang menginjak kelas VII SMP namun belum sempurna bacaan salat.
Seharunya, siswa seperti itu belum lulus ujian praktek agama semasa duduk di bangku kelas VI SD. Tak hanya itu, gerakan salat yang tepat juga menjadi kunci diterimanya salat tersebut.
“Jadi apa yang diprogramkan Bupati Bengkulu Selatan terkait tuntas baca tulis al-quran dan Bengkulu Selatan religius harus berjalan maksimal,” terangnya.
BACA JUGA:Pemilu Lancar, Ketua KPU Bengkulu Selatan Optimis Partisipasi 80 Persen
BACA JUGA:Dari Suara Masuk, Prabowo-Gibran Unggul 73 Persen
Kedepan Lusi mengaku akan mengevaluasi secara mendalam program pendidikan agama ditingkat SMP. Siswa yang kedapatan belum pandai salat dan membaca Al-Quran bakal dibina khusus. Jika dibiarkan, maka dikhawatirkan menambah deretan masyarakat yang buta aksara Al-Quran.
BACA JUGA:TPS 09 Tanjung Mulya AMIN Mendominasi, TPS 4 Lubuk Lintang Dikuasai Prabowo Gibran
“Pendidikan agama dibawa sampai mati, maka mau tidak mau harus paham. Tidak ada siswa khususnya yang beragama islam yang tidak mampu menunaikan salat dengan baik,” pungkasnya. (rzn)