radarselatan.bacakoran.co - Jelang pemilu 2024 Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kondisi Indonesia semakin panas. Namun kata Sri Mulyani, panas yang terjadi di indonesia ini bukan karena politik. Melainkan karena perubahan iklim global yang terjadi saat ini.
Sri Mulyani menyatakan bahwa perubahan iklim telah signifikan dalam memengaruhi bumi. Menurutnya, perubahan iklim telah menyebabkan kenaikan suhu bumi pada tahun 2023. Kenaikan suhu ini terasa jauh berbeda dibandingkan periode 1991-2020.
BACA JUGA:KPU Bengkulu Selatan Gelar Simulasi Tungsura, Ini Pesan Ketua
"Dunia sedang menghadapi tantangan besar dalam bentuk perubahan iklim, dengan suhu rata-rata global atau bumi naik sekitar 0,6 derajat Celcius sejak tahun 2023 dibandingkan dengan periode 1991 hingga 2020," ujar Sri Mulyani.
BACA JUGA:Jelang Pemungutan Suara, Polisi Latihan Amankan TPS
Ia juga mengungkapkan bahwa Indonesia turut terdampak oleh perubahan iklim ini. Ia menjelaskan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan suhu tertinggi, mencapai 27,2 derajat Celcius.
BACA JUGA:Sinyal Mutasi Pejabat Menguat, Kepala OPD Ikuti Kompetensi
Sri Mulyani menegaskan bahwa tingginya suhu tersebut bukanlah akibat faktor politik, melainkan dampak nyata dari perubahan iklim.
Mantan pejabat Bank Dunia ini menyebutkan bahwa pada tahun 2023, suhu di Indonesia hanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu rata-rata pada tahun 2016.
BACA JUGA:Cek Kesiapan Pengamanan Pemilu, Kapolda ke Seluma
"Indonesia terlihat sebagai salah satu negara dengan suhu tertinggi, yaitu 27,2 derajat Celcius, dan ini bukan karena faktor politik, melainkan benar-benar dampak perubahan iklim.BACA JUGA:Kaur Bakal Memiliki 2 Rumah Sakit, RS Pratama Dibangun Tahun Ini
Dalam hal ini, suhu hanya sedikit kalah dibandingkan dengan suhu tertinggi pada tahun 2016, yang mencapai 27,3 derajat Celcius," ungkapnya. (**)