Bendungan Trans Puding Jebol, 200 Hektar Sawah di 3 Desa Ini Terancam

Kamis 26 Jun 2025 - 18:00 WIB
Reporter : Fauzan
Editor : Suswadi AK

radarselatan.bacakoran.co - PINO, Bendungan Trans Puding yang menjadi jantung irigasi bagi ratusan hektare sawah warga jebol dihantam derasnya debit air pada Senin (23/6/2025) sore. 

Parahnya lagi, dampak jebolnya bendungan itu menyebabkan air membanjiri Ataran Sawah Tanjung Lalang dan Betitiak. 

Lahan yang selama ini hijau dengan padi, kini tergenang dan terancam rusak parah. Setidaknya, lebih dari 200 hektare sawah di tiga desa terdampak cukup parah, yaitu Desa Puding, Tanjung Eran, dan Padang Tambak.

BACA JUGA:Harga Jual TBS Turun Lagi, Hasil Panen Sawit Petani Anjlok

Kejadian itu segera mendapat respons cepat dari pemerintah setempat. Camat Pino, Surahman langsung turun ke lokasi bersama perangkat desa untuk memastikan kondisi dan mendokumentasikan kerusakan sebagai laporan kepada pimpinan daerah.

“Bendungan yang patah atau jebol ini merupakan infrastruktur pertanian vital bagi masyarakat Bengkulu Selatan di wilayah Kecamatan Pino. Setidaknya ada 200 hektare lahan sawah masyarakat yang menggunakan air dari bendungan tersebut dan terancam mengalami dampak buruk,” ujar Camat. 

BACA JUGA:Bronjong Sukarami Dipasang Minggu Depan

Ia menegaskan bahwa sejak menerima kabar jebolnya bendungan, pihak kecamatan langsung berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk melakukan peninjauan lapangan.

Langkah cepat tersebut penting untuk memastikan data kerusakan dan mempersiapkan penanganan secara administratif maupun teknis.

BACA JUGA:Selain ke Kemendagri, Badan Pol PP-Damkar Seluma Jajaki Peluang Hibah Dari DKI Jakarta

“Kami sudah melaporkan kejadian ini kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Selatan, H Rifai Tajuddin dan Yevri Sudianto. Petunjuk dari Bapak Bupati adalah agar segera disiapkan proposal dan dimasukkan ke Dinas PUPR.

Beliau belum dapat meninjau langsung ke lapangan karena sedang mengikuti agenda retreat di Bandung,” jelasnya.

Kawasan yang terdampak paling serius berada di wilayah Desa Tanjung Eran dan sekitarnya. Dua ataran utama-Tanjung Lalang dan Betitiak-menjadi wilayah yang selama ini mengandalkan air dari Bendungan Trans Puding sebagai sumber utama irigasi.

BACA JUGA:Sudah Ada Tower Provider Tapi Desa Batu Ampar Masih Saja Alami Blank Spot

“Rata-rata ataran sawah itu banyak dikelola oleh masyarakat Desa Puding, Tanjung Eran, dan Padang Tambak. Namun yang paling dominan bertani di sana adalah warga Desa Tanjung Eran,” imbuh Surahman.

Kategori :