RadarSelatan.bacakoran.co - Para pakar bidang pertanian terus mengembangkan varites padi unggul di Indonesia. Contohnya saja padi Ciherang, padi ini terus dikembangkan untuk mendapatkan padi yang lebih unggul.
Terbukti saat ini ada tiga jenis padi unggul yang sedang tren dan sangat direkomendasikan untuk ditanam di musim depan.
Padi-padi ini merupakan primadona bagi para petani karena rasa nasi yang pulen dan malai yang panjang.
Jenis-jenis padi ini merupakan keturunan dari Ciherang, yang sudah tidak asing lagi bagi para sahabat tani di nusantara.
BACA JUGA:Benar Benar Unggul, 3 Benih Padi Pendatang Baru Super Genjah dengan Produksi Bisa Mencapai 12 Per Hektar
1. Padi Ciputri
Padi Ciputri adalah varietas padi hasil seleksi mutasi genetik dari padi Ciherang yang dimuliakan oleh Sahron.
Potensi hasil padi Ciputri ini sangat tinggi, bisa mencapai 12 ton per hektar.
Gabahnya panjang dan ramping, dengan kulit gabah yang tipis, menjadikan padi Ciputri favorit banyak petani.
Tanaman padi Ciputri memiliki tinggi antara 90 hingga 110 cm dengan batang yang cukup besar, sehingga kokoh di musim penghujan.
BACA JUGA:Raja Padi di Lahan Asam, Rawa, dan Lahan Kering, Hasil Tetap Tinggi
Padi ini juga menghasilkan banyak anakan, bisa mencapai 50 anakan per rumpun dengan jarak tanam 30 x 30 cm.
Daunnya berbentuk tegak, tidak terlalu lebar, dan berwarna hijau gelap.
Malainya panjang, lebih panjang dari Ciherang, dengan jumlah bulir bisa mencapai 400 bulir per malai.
Padi Ciputri juga tahan terhadap kekeringan, cocok ditanam di musim penghujan maupun musim kemarau.
Kecepatan pengisian bulirnya juga sangat baik, karena daun yang tidak terlalu lebar memungkinkan hasil fotosintesis terfokus pada pengisian bulir yang penuh hingga ke pangkal.
BACA JUGA:5 Jenis Padi Lokal Baru di Tahun 2025 Sama Unggulnya Dengan Inpari 32
2. Padi Bima Sakti
Padi Bima Sakti adalah varietas padi lokal unggul dengan hasil tinggi, bisa mencapai 10 ton per hektar.
Gabahnya panjang dan besar, dengan anakan yang bisa mencapai 50 anakan per rumpun. Tanaman padi ini memiliki batang yang besar dan kokoh, sehingga tahan rebah di musim hujan.
Selain itu, padi Bima Sakti juga tahan terhadap serangan hama, seperti wereng batang coklat dan penyakit blas serta hawar daun, menjadikannya pilihan yang tepat untuk musim penghujan.
Padi Bima Sakti memiliki tinggi tanaman sekitar 80 hingga 100 cm dan umur panen 90 hingga 100 hari setelah tanam.
BACA JUGA:5 Cara Agar Tanaman Padi Terhindar Dari Serangan Beluk, Bulir Lebat dan Berbobot
Malainya panjang, mencapai 35 cm, dengan jumlah bulir sekitar 350 hingga 450 bulir. Keunggulan lainnya, padi ini memiliki daun bendera yang tegak, sehingga burung pipit tidak tertarik.
Gabah Bima Sakti berwarna kuning bersih, dan berasnya tidak berkapur, menghasilkan beras premium dengan rasa nasi yang pulen dan tidak lengket.
BACA JUGA:3 Insektisida Tabur Yang Ampuh Membasmi Hama Penggerek Batang yang Menyebabkan Padi Terserang Beluk
3. Padi PR46
Padi PR46 adalah varietas padi keturunan Ciherang dengan umur panen yang relatif cepat, sekitar 80 hingga 85 hari setelah tanam.
Gabahnya berwarna kuning bersih, dengan beras yang bening dan pulen, mirip dengan Ciherang. Daun bendera padi PR46 ini miring, yang juga tahan terhadap hama burung pipit.
Potensi hasil padi PR46 bisa mencapai 10 hingga 12 ton per hektar.
Namun, padi PR46 memiliki kelemahan, yaitu agak rentan terhadap penyakit daun bakteri.
BACA JUGA:9 Keunggulan Padi Cibesi, Batang Kokoh, Tahan Rebah, Anakan Banyak, Bulir Lebat, Tahan Sundep
Hal ini bisa diatasi dengan memperlebar jarak tanam dan mengurangi penggunaan pupuk kimia, terutama yang mengandung unsur hara nitrogen.
Padi ini juga agak rentan roboh, terutama di musim penghujan, jadi perlu menjaga keseimbangan nutrisi untuk batang agar tanaman tidak mudah roboh. (**)