BENGKULU - Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan, perbaikan gedung SMKN 3 Bengkulu yang terbakar pada Kamis (29/12) akan ditanggulangi menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT). Perbaikan diupayakan dapat dimulai pada Januari 2024.
"Perbaikan akan segera kita lakukan karena ini tahun ajaran baru. Kita segera renovasi menggunakan dana BTT. Anggarannya tersedia," kata Gubernur, Jumat (29/12). Gubernur mengatakan, perbaikan nantinya dilakukan setelah mendapatkan kepastian penyebab terjadinya kebakaran dari pihak kepolisian. Untuk keperluan hal ini, pihaknya telah meminta Sekretaris Provinsi dan juga Inspektorat untuk berkoordinasi dengan kepolisian terkait barang bukti untuk bahan pelaporan.
"Biasanya harus tahu kepastian penyebabnya dulu, makanya saya minta kalau bisa didokumentasikan secara video untuk keperluan barang bukti dikemudian hari. Karena ini harus segera direnovasi, Kalau tidak anak - anak tidak bisa masuk sekolah," kata Gubernur.
Untuk kegiatan belajar mengajar, kata Gubernur, bisa dialihkan ke sekolah terdekat, atau menggunakan gedung yang tidak terpakai seperti Bapelkes. Kegiatan belajar mengajar akan dimulai pada pertengahan Januari ini sehingga pada saat itu para siswa diharapkan sudah bisa belajar seperti biasa. "Renovasi ini tinggal mulainya kapan. Kita berharap beberapa bulan ini (renovasi) bisa dilakukan," kata Gubernur.
Sementara itu Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi mengatakan, penggunaan dana BTT sangat dimungkinkan untuk kegiatan darurat. Pihaknya akan segera berkoordinasi dengan gubernur untuk membahas hal itu.
"BTT itu dimungkinkan untuk dimanfaatkan untuk merenovasi yang terbakar. Saya kira tepat penggunaannya, karena BTT ini memang bisa digunakan untuk hal yang darurat," kata Edwar yang telah memantau langsung kondisi sekolah yang terbakar.
Sementara itu, Kabid Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Rainer Atu, menyebut, untuk ruang kelas yang mengalami kebakaran sekitar 16 ruangan akan dialihkan ke kawasan Lempuing Kota Bengkulu. Proses belajar mengajar akan dilakukan seperti ketentuan yang berlaku.
"Untuk kegiatan praktek tetap kita lakukan seperti maksimal sesuai dengan kurikulum yang ada. Kita juga akan bahas dengan sekolah dan kita minta masing - masing jurusan berkoordinasi agar belajar mengajar tidak mengurangi mutu pendidikan yang ada di sekolah," ujarnya.
Seperti diketahui, sebanyak 31 ruangan di gedung SMKN 3 Bengkulu terbakar pada Kamis (28/12) sekitar pukul 14.30 WIB. Ruangan yang terbakar terdiri dari 17 ruangan, lalu kantor guru, laboratorium komputer, musola, ruang praktek siswa, ruang osis, Ruang RBK dan lainnya. Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti terjadinya kebakaran. (cia)