BACA JUGA:Senin Depan Makan Siang Gratis Di Bengkulu Dimulai, Sasar 6000 Siswa
Menteri Abdul Mu’ti mengatakan kebijakan ini akan berlaku seragam untuk sekolah umum maupun madrasah, guna menghindari kebingungan akibat perbedaan jadwal libur.
Namun, keputusan final masih menunggu kepulangan Menteri Agama, Nasaruddin Umar, yang saat ini sedang berada di Tanah Suci.
BACA JUGA:Tak Hanya Akademik, Siswa Juga Dituntut Perkuat Wawasan Keterampilan
Sementara itu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Suaedy mengaku pihaknya belum memberikan tanggapan resmi terkait usulan skema libur ini.
Rencananya, pembahasan lebih lanjut akan dilakukan dalam Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) PBNU pada 5-7 Februari 2025.
BACA JUGA:DPRD Berjanji Sampaikan Tuntutan Mahasiswa Soal PPN 12 Persen
Di sisi lain, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyarankan agar momentum libur Ramadhan dimanfaatkan untuk membina akhlak dan moral masyarakat, terutama dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan di kalangan generasi muda. (**)