Puluhan Ekor Kerbau di Kota Bengkulu Mati Mendadak, Apa yang Terjadi?

Jumat 06 Dec 2024 - 13:21 WIB
Reporter : Lisa Rosari
Editor : Suswadi Ali K

RadarSelatan.bacakoran.co, BENGKULU - Puluhan ekor Kerbau di Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu mati mendadak. Dahlan (52) pemilik ternak di RT 2 RW 01 Kecamatan Kampung Melayu mengatakan, dalam kurun waktu satu minggu sudah 7 ekor kerbau miliknya mati. Belum lagi ternak milik warga lainnya.
“Awalnya kerbau terlihat sehat, namun tidak sampai 12 jam kerbau saya mati,” kata Dahlan, Jumat (6/12).

BACA JUGA:Mitos Tulang Hewan Sigung, Baik Untuk Menjaga Kesehatan Unggas

BACA JUGA:Tahun 2025 Harga Jagung Pipil Diprediksi Naik, Bisa Mencapai Level Tertinggi

Dahlan mengatakan, pada pagi hari, seperti biasanya kerbau dilepas ke luar kandang dalam keadaan sehat. Namun sore harinya pada saat masuk kandang, selera makan kerbau berkurang. Selain itu, dari hidung kerbau juga mengeluarkan lendir dan mengeluarkan suara ngorok.
“Kami sudah berupaya memberikan suntik vitamin dan obat, tapi tidak mempan,” kata Dahlan.
Kematian mendadak ternak kerbau ini bukan hanya dialami Dahlan Saja. Dahlan menyebut, sekitar 30 ekor ternak milik warga lainnya di wilayah itu juga mati.
“Saya ada 25 ekor kerbau, 7 mati dan sekarang masih ada 18 ekor lagi,” katanya.

BACA JUGA:Bibit Jagung Unggul, Cocok Ditanam Di Lahan Sawah, Tahan Penyakit, Biji Rapat dan Potensi Hasil Melimpah

BACA JUGA:2 Varietas Padi Hibrida Unggul, Malai Super, Produksi Tinggi, Idaman Petani Milenial

Terkait kondisi ternaknya, Dahlan dan beberapa peternak lainnya sudah mengadukan hal ini ke Dinas Peternakan dan Kesehaatan Hewan (Dinakeswan) Provinsi Bengkulu. Dahlan berharap, pihak Dinakeswan dapat membantu dengan memberikan vaksinasi dan juga obat. Pasalnya, hingga saat ini, peternak di kawasan itu belum pernah menerima bantuan vaksin maupun obat dan hanya mandiri dari peternak sendiri.  

BACA JUGA:3 Varietas Padi Populer Tahun 2023, Bisa Dikembangkan Lagi Tahun 2025, Ini Varietasnya

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Jalan Lintas Barat Sumatera Tertimbun Longsor

“Kita mau menyelamatkan ternak yang masih hidup. Kalau mati semua kita merugi. Sekarang saja saya sudah rugi Rp70 jutaan,” kata Dahlan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinakeswan Provinsi Bengkulu, Indah Permata Sari mengatakan, pihaknya sudah menerima informasi adanya ternak mati secara mendadak.

BACA JUGA:Polres Bengkulu Selatan Tetapkan Tsk Dugaan Korupsi DD Jeranglah Tinggi Sebelum Tahun Baru

BACA JUGA:Warga Diminta Waspada Melintas di Jembatan Matan

“Besok (hari ini) kami akan turun kelapangan dengan dinas kota. Kita akan lakukan investigasi kasus terlebih dahulu,” singkat Indah.

(cia)

Kategori :