Tahun Lalu, 6 Orang Tewas di Jalan Raya Kaur

Ilustrasi Lakalantas-Ist-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co, BINTUHAN - Pengguna jalan di Kaur perlu waspada. Sebab jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas (laka lantas) sepanjang 2024 tercatat ada 6 orang.
Meski angka tersebut turun jika dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 17 orang. Angka kecelakaan yang menyebabkan korban tewas ini tetap harus dijadikan pelajaran akan tertib berlalu lintas bagi warga.

BACA JUGA:Tersangka Penyegelan Kantor Desa Dusun Baru Segera Dilimpahkan ke JPU

BACA JUGA:Kenakalan Remaja Marak, Kapolres Bengkulu Selatan Sampaikan Pesan Menohok

“Untuk korban meninggal dunia (MD) di tahun 2024 turun 35,29 persen dibanding 2023 lalu,” kata Kapolres Kaur AKBP Yuriko Fernanda SIK, MH melalui Kasat Lantas Iptu Charles Effendi S.Sos, Kamis 2 Januari 2025.
Disampaikan Kasat Lantas, dari 49 kasus lakalantas di wilayah Kaur pada 2024, tercatat penyelesaian 34 kasus dengan korban meninggal dunia 6 orang, korban luka berat 46 orang dan korban luka ringan 35 orang. Total kerugian material akibat lakalantas mencapai Rp 110 juta lebih.

BACA JUGA:ADD Tambahan 32 Desa Belum Dibayar, Sekda: Diselesaikan Awal Tahun

BACA JUGA:Harapkan Semua Anak di Bengkulu Selatan Tumbuh Kembang Dengan Baik

Jumlah kejadian lakalantas ini sedikit naik jika dibandingkan 2023 lalu yang hanya mencapai 38 kasus dengan kerugian material Rp 93 juta lebih.
“Berkurangnya angka meninggal dunia juga karena kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas yang mulai tertib,” ungkap Kasat Lantas.

BACA JUGA:Pembuang Sampah Liar Gentayangan, DLHK Bengkulu Selatan Perketat Pengawasan

BACA JUGA:Fakta Sejarah Letusan Gunung Krakatau, Lebih Dahsyat Ribuan Kali Dari Letusan Bom Atom Hiroshima

Dari penyelidikan Satlantas, laka lantas kebanyakan penyebabnya kondisi jalan raya yang lebar dan mulus, membuat para pengendara suka kebut-kebutan. Hingga akhirnya laju kendaraan hilang kendali dan menyebabkan kecelakaan.
Selain itu lakalantas juga terjadi akibat sopir kurang fokus. Bahkan ada juga sopir yang mengantuk namun memaksakan diri berkendara.

BACA JUGA:Sejarah Letusan Gunung Paling Dahsyat Di Dunia, 2 Diantaranya Terjadi Di Indonesia, Ini Daftarnya

BACA JUGA:Benih Padi Unggul Pendatang Baru, Langsung Populer di Kalangan Petani, Tahan Penyakit dan Hasil Melimpah

“Ini harus menjadi perhatian bagi sopir dan pengendara lainnya agar selalu fokus saat membawa kendaraan. Ketika sedang mengantuk, sebaiknya istirahat terlebih dahulu,” demikian Kasat Lantas.

(jul)

Tag
Share