Bengkulu Ambil Bagian Dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Bengkulu Ambil Bagian Dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Provinsi Bengkulu memastikan ambil bagian dalam upaya mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Melalui program Results-Based Payment (RBP) Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation Plus (REDD+) Green Climate Fund (GCF) Output 2. Program ini merupakan kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga non-pemerintah, dan masyarakat lokal.
BACA JUGA:Ketua Dapat Pajero, Waka DPRD Kaur “Diberi” Honda CRV
Koordinator Proyek KKI Warsi wilayah Bengkulu, Roddini optimis pelaksanaan program selama dua tahun ke depan dapat berjalan baik.
"Kita optimis jika program ini dapat berjalan lancar dengan dukungan berbagai pihak," kata Roddini, Kamis (2/1).
BACA JUGA:Jelang Tahun Baru, Desa Talang Benuang Gelar Yasinan dan Doa Bersama
Dalam program pengurangan Gas Rumah Kaca, Provinsi Bengkulu menerima anggaran sebesar Rp11 Miliar yang akan dikelola untuk implementasi perlindungan kawasan hutan. Roddini mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sarana dan prasarana penunjang dalam pelaksanaan kegiatan RDP ini.
BACA JUGA:Dapat Tambahan DD, Desa Talang Benuang Bangun Lapangan Bola Volley
"Dengan sarana dan prasarana ini maka keikutsertaan Provinsi Bengkulu dalam upaya mengurangi GRK melalui sektor kehutanan dapat tercapai sesuai target," kata Roddini.
BACA JUGA:Atap Lepas, Loket Pelayanan Sepi, Dinas Dikbud Kaur Kian Memperihatinkan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Bengkulu, Safnizar, mengatakan, dengan keterlibatan berbagai pihak termasuk NGO dalam berkontribusi dan mendedikasikan diri menjaga kawasan hutan, diharapkan program ini berjalan dengan baik. Apalagi selama satu tahun ini adalah trend tutupan hutan Bengkulu membaik. Selain itu kesejahteraan masyarakat sekitar hutan juga meningkat.
BACA JUGA:Bupati Optimis Satu TPQ Satu Desa Terealisasi Tahun Ini
"Dengan begitu kita masih optimis ketika semua orang bisa menyelamatkan kerusakan hutan di Provinsi Bengkulu," kata Safnizar. (cia)