Ribuan Petani Sawit Di Kaur Dapat Jamsostek

Ilustrasi-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, BINTUHAN - Ribuan petani kelapa sawit atau pekerja perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kaur mendapat jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek).

Kuota yang disediakan sebanyak 2.000 orang kini sudah terdata sebanyak 1500an orang. Dinas Pertanian Kaur memastikan satu Minggu kedepan data terbit sudah rampung dan mulai dilakukan penerbitan kartu Jamsostek.

BACA JUGA:12 Formasi CPNS Kaur Tak Diminati, Ini Rinciannya

Sekretaris Dinas Pertanian Kaur, Hamedi Diamri, S.Hutmengatakan, Pemkab Kaur mengalokasikan dana Rp 403.200.000 untuk pembiayaan Jamsostek 2.000 warga Kaur yang berprofesi sebagai petani sawit atau pekerja di kebun sawit. Setiap peserta disubsidi pembayaran Jamsosteknya selama 12 bulan. 

BACA JUGA:Bupati Bengkulu Selatan Berharap Pasar Ampera Berbenah!

"Paling lambat Minggu depan rampung, ini datanya sudah cukup tapi ada beberapa penyuluh yang belum menyerahkan data," katanya.

BACA JUGA:Tsk Pembunuh Pemuda Kedurang Terancam Penjara 13 Tahun

Dia menyebut dana tersebut bersumber dari Dana Bagi Hasil Sawit (DBH Sawit) yang diterima Pemkab Kaur tahun 2024 ini. Nantinya para warga ini mendapatkan jaminan sosial dari Jamsostek saat mereka sedang bekerja di kebun sawit.

BACA JUGA:KPU RI Fokus Atasi Data Anomali Menjelang Penetapan DPT Pilkada 2024

"Syarat penerima harus petani sawit atau pekerja di perkebunan sawit, ini Jamsosteknya  disubsidi sebesar Rp 16.800 tiap bulannya" ungkapnya.

Disebutkannya, program Jamsostek itu bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan yang mana program ini adalah program pemerintah yang memberikan perlindungan dan kemudahan layanan bagi tenaga kerja dan masyarakat. Program ini bertujuan untuk menjamin kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA:Kuota Replanting Sawit di Seluma Belum Jelas

"Jadi program Jamsostek ini meliputi ada Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP)," ujar Hamedi. (jul)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan