Tekan Pernikahan Dini dan Stunting, Kemenag : Nikah Siri Bukan Solusi

Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bengkulu Selatan (BS)-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) ikut berkomitmen dalam penanganan stunting.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah menekan angka pernikahan dini yang dilakukan pasangan muda.

Kepala Kantor (Kakan) Kemenag Bengkulu Selatan, H Irawadi S.Ag, M.H menuturkan pernikahan dini menjadi salah satu penyebab atau resiko terjadinya stunting.

BACA JUGA:7 Parpol Bersatu di Pilkada Bengkulu Selatan, Siapa Calon Bupatinya?

Hal tersebut dikarenakan reproduksi wanita pada usia dini, yaitu di bawah 18 tahun belum siap mengandung dan berisiko bayi yang berada di dalam kandungan tidak tumbuh dan berkembang dengan baik.

“Kami (Kemenag BS, red) terus melakukan imbauan kepada calon pengantin (Catin, red) tidak melakukan pernikahan usia dini untuk mencegah stunting,” ujarnya.

BACA JUGA:Satu Sekolah Di Seluma Terancam Kekurangan Murid Baru

Lebih lanjut, Irawadi menerangkan dalam ilmu medis, penyebab utama stunting adalah malnutrisi dalam jangka panjang (kronis). Bahkan penyebab stunting lebih tinggi terjadi sejak bayi masih di dalam kandungan karena ibu tidak mencukupi kebutuhan nutrisi selama kehamilannya.

“Pernikahan usia dini selain reproduksi yang belum siap bagi sang ibu. Tingkat emosional pasangan suami istri juga belum stabil,” terangnya.

BACA JUGA:22 KPM Desa Talang Padang Kembali Terima BLT DD Uang Sebesar Rp 900 Ribu

Namun, meskipun begitu Irawadi juga mengatakan bagi pasangan muda yang ingin melangsungkan pernikahan di usia dini tetap bisa melakukannya.

Hanya saja harus mendapatkan persetujuan dari Pengadilan Agama dan langsung melaporkan ke Kantor Urusan Agama (KUA) setempat untuk mendaftarkan diri sebagai Catin yang akan dinikahkan .

“Karena satu hal pasangan usia muda harus melakukan penikahan dini. Kami tidak benarkan nikah siri, karena itu bukan solusi,” katanya.

BACA JUGA:Tempat Wisata di Indonesia Sempat Populer, Kini Ditinggalkan, Ternyata Ini Penyebabnya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan