Angka Kemiskinan di Bengkulu Masih Tinggi, Ini Persentasenya

Ilustrasi :Angka Kemiskinan di Bengkulu Masih Tinggi Ini Persentasenya-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - BENGKULU, Angka kemiskinan di Bengkulu masih tinggi. Pada bulan Maret 2024, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Provinsi Bengkulu mencapai 13,56 persen atau 281,36 ribu orang.

Angka ini berkurang sebesar 0,48 persen dibandingkan periode Maret 2023 sebesar 14,04 persen atau 288,46 ribu orang.

BACA JUGA:Kepesertaan Tapera ASN Pemprov 10.011 Orang

BACA JUGA:Mutasi Pejabat, Safnizar Resmi Jabat Kadis LHK

"Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Win Rizal, Senin (1/7).

Komoditas beras menjadi penyumbang sebesar 20 persen di wilayah perkotaan dan 25 persen di wilayah pedesaan, disusul rokok kretek sebesar 12 persen.

BACA JUGA:Syukuran Hari Bhayangkara, Polres Bengkulu Selatan Potong Tumpeng

BACA JUGA:Kriteria Calon Wakil Rohidin, Yang Cinta dan Paham Kondisi Bengkulu

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, data ini menjadi instrumen penting bagi pemerintah daerah di wilayah Bengkulu, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, sebagai bahan evaluasi program kerja pemerintah.

Sehingga evaluasi kinerja pemerintah daerah khususnya indikator ekonomi dan inflasi bisa terpantau dengan baik, supaya bisa melakukan tindak lanjut dan langkah strategis yang harus dilakukan, utamanya dalam hal menurunkan angka kemiskinan.

BACA JUGA:Persoalan Lama, Penataan Aset Disdikbud Tak Kunjung Tuntas

BACA JUGA:Berawal Saling Pelotot, Nyawa Pemuda Seluma Melayang

"Ini masih menjadi PR pemerintah daerah untuk menyusun program yang lebih jelas dan terarah bagaimana bisa berdampak signifikan bagi penurunan angka kemiskinan di Bengkulu sehingga meningkatnya angka konsumsi masyarakat," kaat Gubernur. (cia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan