Pertarungan Manusia Sakti di Aceh, Legenda Tapak Tuan, Jejak Kakinya Membentuk Kolam Abadi
TAPAK TUAN: Legenda tapak tuan tapa di provinsi aceh-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan cerita legenda. Salah satu cerita legenda yang terkenal di Indonesia adalah legenda tapak tuan di Provinsi Aceh.
Walaupun cerita yang diusung dalam legenda Tapak Tuan di Aceh ini seperti tidak bisa diterima oleh nalar manusia, namun buktinya masih ada hingga saat ini, yakni bekas pijakan tapak kaki manusia ukuran besar menyerupai kolam di atas batu karang.
Menurut legenda lokal, tapak kaki tersebut adalah jejak Tuan Tapa, tokoh dalam cerita legenda Aceh Selatan yang sakti mandraguna.
BACA JUGA:Punya Cadangan Emas Melimpah, Masyarakat Dua Kecamatan di Bengkulu Banyak Yang Miskin
Tapak kaki ini terletak di kaki Gunung Lampu, dan saat ini menjadi daya tarik para wisatawan untuk berkunjung ke daerah itu.
Untuk mencapai lokasi tersebut tidaklah mudah, karena pengunjung harus melewati batu karang dengan ukuran yang beragam.
Untuk memudahkan pengunjung, telah dibuat petunjuk berupa garis putih yang dicat di setiap batu karang, sehingga pengunjung dapat mengikuti petunjuk tersebut dan menemukan tapak kaki raksasa berukuran 6x2,5 meter yang mengejutkan mata.
BACA JUGA:Ladang Emas Terbesar di Bengkulu Bukan di Lebong, Ini Lokasinya, Cadangan Emasnya Bisa Puluh Ton
Cerita legenda tentang tapak kaki Tuan Tapa menjadi asal muasal nama ibu kota Kabupaten Aceh Selatan, yaitu Tapaktuan.
Legenda ini telah menjadi cerita rakyat yang turun temurun dan dipercaya oleh masyarakat setempat.
Namun, sayangnya, proses renovasi yang dilakukan untuk melestarikan tapak tersebut justru membuatnya kehilangan keaslian. Meskipun begitu, lokasi ini masih tetap menarik hati para pengunjung.
BACA JUGA:Pemda Seluma Kembali Salurkan Beras bantuan Pangan, Sasarannya 16.070 Penerima
Pengelola objek wisata Tapak Tuan Tapa, Chaidir Karim mengatakan, dalam cerita tersebut diceritakan bahwa di Tapaktuan dahulu kala hidup seorang pertapa sakti bernama Syech Tuan Tapa yang sangat taat kepada Allah.
Suatu hari, dua naga dari China menemukan seorang bayi yang terapung di laut, dan mereka merawat dan membesarkannya.
Beberapa tahun kemudian, orangtua bayi tersebut yang merupakan raja dan permaisuri di Kerajaan Asralanoka mengetahui keberadaan putri mereka.
BACA JUGA:Sekolah Diminta Razia Handphone, Seluruh Pelajar Di Seluma Diwarning Jangan Main Judi Online
Raja meminta agar putrinya dikembalikan oleh kedua naga tersebut, namun permintaan tersebut ditolak. Akibatnya, raja membawa putrinya melarikan diri dengan kapal.
Kedua naga tersebut marah dan mengejar raja, sehingga terjadi pertempuran di tengah laut. Persemediannya Tuan Tapa terusik oleh pertempuran tersebut.
Tuan Tapa kemudian keluar dari tempat pertapanya dan menuju sebuah gunung.
Saat berdiri di puncak gunung, Tuan Tapa hendak melemparkan dirinya ke arena pertempuran, dan tapak kaki raksasa inilah yang terbentuk sebagai bekas jejaknya.
BACA JUGA:Dukung Layanan Kesehatan, Bupati Gusnan Mulyadi Pantau Wifi Gratis di Puskesmas
Tuan Tapa berhasil membunuh kedua naga tersebut dengan menggunakan tongkatnya.
Niat baik Tuan Tapa untuk menyelamatkan bayi tersebut justru membuat kedua naga marah dan menyebabkan pertempuran terjadi.
Akhirnya, pertarungan tersebut dimenangkan oleh Tuan Tapa, dan sang putri kembali ke pelukan raja dan permaisuri.
Itulah artikel singkat tentang cerita tapak tuan. (**)