Marak Oknum Guru Jadi “Predator Siswi”, Ini Saran Polisi
Wakapolres Bengkulu Selatan, Kompol Rahmat Hadi Fitrianto, SH, SIK-IST-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Dunia pendidikan di Bengkulu Selatan sedang mendapat sorotan masalah moral.
Bukan karena perbuatan peserta didik, namun karena adaya oknum guru yang telah dihukum maupun tengah menjalani proses di kepolisian karena menjadi “predator siswi”.
BACA JUGA:Mantan Pejabat Bengkulu Selatan Jadi Kepala Bapenda Seluma, Kepala DP3AKB
Menyikapi hal tersebut, Polres Bengkulu Selatan meminta hal ini menjadi perhatian semua pihak. Kepolisian hanya menjalankan tugas penegakan hukum, dalam hal ini memproses pelaku yang sudah terbukti melakukan perbuatan tidak terpuji.
Sedangkan untuk pencegahan, tentu perlu peran semua pihak. “Kalau kami (kepolisian) melakukan tindakan penegekan hukum sesuai aturan yang berlaku, dan juga melakukan imbauan.
Sedangkan untuk langkah yang lebih maksimal melakukan pencegahan, tentu perlu peran semua unsur terkait,” kata Wakapolres Bengkulu Selatan, Kompol Rahmat Hadi Fitrianto, SH, SIK.
BACA JUGA:2 Nelayan Kaur Hilang Kontak Berhasil Diselamatkan, Ini yang Menimpa Mereka...
Menurut Wakapolres, Pemda perlu mengaktifkan peranan instansi perlindungan perempuan dan anak.
Sebab selama ini peranan pihak tersebut tidak terlihat dan tidak terasa dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak, ataupun mendampingi perempuan dan anak yang sudah menjadi korban.
“Upaya pencegahan sangat perlu. Makanya perlu dimaksimalkan peranan instansi terkait. Lakukan pendekatan dan pendampingi ke sekolah-sekolah dan juga siswi, berikan tips atau cara untuk mencegah agar tidak tergoda terjerumus ke dunia yang salah,” saran Wakapolres.
BACA JUGA:REKOR! Polres Bengkulu Selatan Amankan Puluhan Motor Knalpot Racing
BACA JUGA:Tertangkap Balap Liar, Kendaraan Dikandangkan 3 Bulan
Menurut Wakapolres, para pelajar yang masih berstatus anak sangat perlu mendapat bimbingan dan perlindungan.
Sebab, meski usia mereka telah beranjak dewasa dan pikiran nalar sudah jalan. Mereka belum bisa mengambil keputusan yang tepat untuk masa depan. Makanya sering terjerumus ke hal negatif.