Pemprov Bengkulu Usulkan 672 Ribu KL BBM Pertalite

radarselatan.bacakoran.co - BENGKULU, Pemerintah Provinsi Bengkulu telah mengusulkan kebutuhan BBM bersubsidi jenus pertalite dan solar tahun 2026 ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). 

Usulan tersebut mengalami kenaikan signifikan, yakni mencapai untuk pertalite 672.900 kiloliter (KL), atau meningkat tiga kali lipat dibanding usulan tahun 2025 yang hanya 339.746 KL. Sedangkan bio solar sebanyak 521.973 Kiloliter meningkat dari tahun 2025 yang berada di angka 154.885 KL.

BACA JUGA:Bupati Tegaskan Seluruh Stakeholder Bengkulu Selatan Perlu Jaga Stabilitas Harga

Kepala Bidang Energi dan Kelistikan Dinas ESDM Provinsi Bengkulu, Rozani Andawari, mengatakan, bahwa peningkatan ini disebabnya adanya perubahan mekanisme perhitungan kebutuhan BBM oleh pemerintah pusat. Di mana pada tahun sebelumnya, usulan dihitung berdasarkan kebutuhan tiap kabupaten/kota. 

BACA JUGA:Bencana di 3 Provinsi, Pemkab Seluma Berikan Donasi Awal Rp 100 Juta

"Untuk untuk 2026, pemerintah pusat meminta perhitungan berdasarkan jumlah penduduk, jumlah rumah tangga, sektor perikanan, sektor pertanian, pelayanan umum hingga jumlah kendaraan di Bengkulu," jelas Rozani, Rabu (3/12).

Pemprov Bengkulu juga mengusulkan 140 KL minyak tanah khusus untuk kebutuhan masyarakat di Pulau Enggano, daerah yang masih bergantung pada bahan bakar.

BACA JUGA:Dua Poklahsar Dapat Bantuan Alat Penunjang

Rozani mengatakan, dengan penambahan kouta ini diharapkan dapat mengurangi kelangkaan BBM yang terjadi beberapa waktu lalu. 

Rozani optimis bahwa pemerintah pusat dapat mengakomodir minimal 90 persen dari total usulan BBM 2026. 

BACA JUGA:Empat Puskesmas di Seluma Terima Bantuan Buku dari Perpusnas

"Tentunya kita optimis usulan ini bisa diakomodir pemerintah pusat," ujar Rozani. 

Sementara itu, kebutuhan BBM untuk Bengkulu Selatan tahun depan untuk pertalite sebanyak 39.090 KL dan bio solar 52.452 KL. kabupaten Kaur pertalite sebanyak 36.487 KL, bio solar 41.779 KL. Seluma pertalite sebanyak 48.985 KL dan bio solar sebanyak 49.999 KL. (cia)