Angin Puting Beliung Hantam Pelabuhan Linau, Terbangkan Warung Warga

Kondisi warung milik warga yang disapu angin puting beliung rusak berat dan terbang beberapa meter dari lokasi-Julianto-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, MAJE - Angin puting beliung menghantam Pelabuhan Linau Desa Linau Kecamatan Maje Kabupaten Kaur pada Minggu, 28 September 2025, sekitar pukul 14.30 WIB.
Insiden ini menyebabkan kepanikan di kalangan warga karena salah satu bot jualan di pelabuhan disapu angin puting beliung.
BACA JUGA:PLN Bintuhan Batalkan Pemadaman Listrik pada 27 September 2025
"Tadi saya sedang berada di luar, tiba-tiba angin datang bertiup kencang, tempat saya rekam live itu anginnya berputar-putar kemudian jalan menghantam warung warga sehingga terbang itu ke arah jalan dan sebagian menimpa atap rumah warga lain," ujar Oxi Rodiansyah, salah satu pedagang setempat.
Angin puting beliung ini tidak hanya menghantam bot jualan, tetapi juga merusak rumah warga, termasuk rumah Aipda Iwan, anggota Polres Kaur.
BACA JUGA:Untuk Peningkatan Infrastruktur 2026, Dinas PUPR Seluma Usulkan Rp 213 Miliar ke Pusat
"Satu bot jualan milik warga itu rusak parah dan tidak bisa dipergunakan kembali, peralatan jualannya juga mengalami kerusakan, kerugian akibat insiden ini sekitar Rp 50 jutaan lebih," kata Kades Linau, Ispi Yulidarmin.
Kades Linau membenarkan peristiwa tersebut dan menyebutkan bahwa angin kencang membuat warung pedagang lepas hingga terbang.
BACA JUGA:SPPG Polres Seluma Siap Layani MBG Wilayah Talo
Saat ini, masyarakat sudah melakukan kebersihan gotong royong sehingga arus transportasi dapat kembali normal.
Ispi Yulidarmin menghimbau kepada masyarakat, terutama UMKM yang berjualan di pinggir pantai, untuk tetap waspada selama beberapa hari terakhir mengingat musim buruk kemungkinan juga akan kembali terjadi.
BACA JUGA:Seluma Rawan Bencana, Bupati Lobi Program ke BNPB
Masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana alam seperti angin puting beliung.
Dengan kerja sama dan gotong royong, masyarakat dapat meminimalkan dampak dari bencana dan mempercepat proses pemulihan.