Penyakit Ternak Ngorok Kembali Merebak di Bengkulu Selatan

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Penyakit ngorok atau Septicaemia Epzootica (SE) pada ternak sapi dan kerbau di Bengkulu Selatan kembali ditemukan. Hal ini beriringan dengan musim penghujan yang terjadi sekarang ini. 

Bahkan, serangan penyakit mematikan tersebut sudah kembali menyebar di beberapa titik wilayah Bengkulu Selatan. Salah satunya di Kecamatan Pino Raya. 

BACA JUGA:Stok E-KTP di Bengkulu Selatan Aman Sampai Akhir Tahun

Bahkan, per hari Minggu (24/8/2025) sudah ada ternak mati di Desa Talang Padang Kecamatan Pino Raya akibat penyakit SE. 

Oleh sebab itu, sebagai salah satu pencegahan agar virus tidak semakin menular. Para peternak diminta waspada dan langsung mengisolasi hewan ternak yang sakit.

BACA JUGA:Ketahuan Nakal Agen dan Pangkalan LPG 3 Kilogram Akan Ditindak Tegas

"Kasus ternak mati di kandang ada lagi. Tadi pagi (kemarin, red) ada satu ekor induk sapi bali milik warga kami mati dalam kandang," ujar Kades Talang Padang, Sumantri, A.Md.

Lanjut Sumantri, kematian ternak tersebut terbilang mendadak. Sebab, satu hari sebelumnya ternak masih sehat dan kuat. 

"Yang milik yang juga sudah dua ekoran mati. Maka itu kami minta uluran tangan pemerintah," jelasnya. 

BACA JUGA:4 Orang PPPK Kaur Terancam Dicoret dan Gagal Dapat NIA

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Sakimin, S.Pt, menyebutkan bahwa sebaran SE sulit diketahui secara pasti. Sebab, virus tersebut sudah menyebar luas di Bengkulu Selatan dan punya daya serang yang tinggi. 

BACA JUGA:Babinsa Koramil 408-05 Manna Hadiri Syukuran Dan Peresmian Dapur MBG

"Memang sebaran virus SE ini tak bisa ditebak, langkah awal peternak adalah waspada. Kami tetap memantau di lapangan, dan akan langsung melakukan penanganan secara cepat," ujarnya. 

BACA JUGA:Hanya Ada Satu Titik Pekerjaan Jalan Senilai Rp 3,2 Miliar di Seluma