Korban Penipuan Oknum Pejabat di Seluma Diduga Lebih 1 Orang

Reporter: Fauzan |

Editor: Suswadi AK |

Senin , 22 Jan 2024 - 19:57

Korban Penipuan Oknum Pejabat di Seluma Diduga Lebih 1 Orang-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

Tapi ternyata, korban hingga kemarin tidak juga ditugaskan atau masuk bekerja di bank yang dijanjikan. Sementara itu, korban pelapor mengatakan saat negosiasi awal, terlapor RS mengaku memiliki kerabat di Cabang Bank tersebut sehingga dapat memuluskan proses masuknya pegawai baru. Karena rencananya akan didirikan Bank Cabang Pembantu di daerah Kembang Mumpo.

Uang tersebut disetor pelapor pada November 2022 dan pada Maret 2023 dijanjikan bahwa Elya sudah mulai bertugas. Namun setelah lewat beberapa bulan, ternyata tidak ada panggilan apapun baik secara bersurat ataupun via email. Mirisnya lagi ternyata setelah di cek ke Kembang Mumpo, ternyata bangunan bank yang dimaksud tidak ada.

"Dalam laporannya korban menyertakan bukti penyetoran uang kepada terlapor. Korban kami perkirakan lebih dari satu orang. Kasusnya sedang kami selidiki lebih lanjut," pungkas Kasat Reskrim. (rwf)

korban penipuan oknum pejabat di seluma diduga lebih 1 orang                            tais, radarselatan.bacakora.co - aparat polres seluma saat ini terus mengembangkan pengusutan kasus dugaan penipuan yang dilakukan oleh rs (54), oknum pejabat eselon iii lingkungan pemerintah kabupaten seluma.
dari hasil pemeriksaan, penyidik menduga korban penipuan yang diduga dilakukan oknum pejabat tersebut lebih satu orang. sedangkan modus yang dilancarkan sama, yakni menjanjikan  bisa bekerja di salah satu bank daerah kepada para korban dengan imbalan sejumlah uang.
baca juga:ratusan ptps bengkulu selatan dilantik, berikut tugasnya!
baca juga:perampok toke sawit di pino raya diringkus polisi
kapolres seluma akbp arif eko prastyo sik didampingi kasat reskrim akp dwi wardoyo mengatakan, saat ini penyidik sudah memeriksa sejumlah saksi dalam perkara ini. termasuk korban yang melapor. selanjutnya penyidik polres seluma akan melakukan gelar perkara terlebih dahulu. 
"kami sudah memeriksa sejumlah saksi. kemudian dari hasil keterangan saksi, kami perkirakan korbannya lebih dari satu orang. sekitar tiga orang, dengan modus penipuan yang sama. yakni menjanjikan bisa memasukkan kerja ke salah satu bank daerah," kata kasat reskrim, kemarin.
baca juga:mantap! kaur bakal dibangun ppn di tahun 2025
baca juga:bupati bengkulu selatan harapkan opd terus berinovasi
lanjut kasat reskrim, untuk terlapor sendiri saat ini sedang diagendakan untuk diperiksa. pemeriksaan terlapor bisa dilakukan setelah gelar atau sebelum gelar perkara.
"segera kami jadwalkan pemanggilan terlapor untuk diperiksa," tegas kasat reskrim. seperti diketahui, rs dilaporkan atas dugaan penipuan oleh elya oktami warga desa nanti agung kecamatan ilir talo pada kamis petang, 18 januari 2024 lalu, ke mapolres seluma.
baca juga:bupati bengkulu selatan harapkan opd terus berinovasi
baca juga:jelang pergeseran logistik pemilu, polres seluma terjunkan 290 personel
berdasarkan laporan, rs oknum pejabat lingkungan pemkab seluma tersebut menjanjikan bisa meloloskan pelapor bekerja di bank milik pemerintah daerah.
kemudian terlapor meminta uang kepada korban pelapor sebesar rp 70 juta. namun oleh pelapor baru diberikan rp 35 juta.
baca juga:2 link badan jalan di bengkulu ditangani dana inpres 2024
baca juga:kesadaran rendah! tunggakan pelanggan pam di kaur terus membengkak
tapi ternyata, korban hingga kemarin tidak juga ditugaskan atau masuk bekerja di bank yang dijanjikan. sementara itu, korban pelapor mengatakan saat negosiasi awal, terlapor rs mengaku memiliki kerabat di cabang bank tersebut sehingga dapat memuluskan proses masuknya pegawai baru. karena rencananya akan didirikan bank cabang pembantu di daerah kembang mumpo.
baca juga:dinas perikanan usulkan 10 ribu ekor bibit ikan air payau
baca juga:jalankan anggaran pembangunan, opd di bengkulu jangan ragu minta pendampingan
uang tersebut disetor pelapor pada november 2022 dan pada maret 2023 dijanjikan bahwa elya sudah mulai bertugas. namun setelah lewat beberapa bulan, ternyata tidak ada panggilan apapun baik secara bersurat ataupun via email. mirisnya lagi ternyata setelah di cek ke kembang mumpo, ternyata bangunan bank yang dimaksud tidak ada.
"dalam laporannya korban menyertakan bukti penyetoran uang kepada terlapor. korban kami perkirakan lebih dari satu orang. kasusnya sedang kami selidiki lebih lanjut," pungkas kasat reskrim. (rwf)