Tiga Desa di Seluma Dapat Penghargaan Dari Menteri P2MI

PENGHARGAAN: Bupati Seluma Teddy Rahman saat mendampingi perwakilan tiga desa menerima penghargaan dari Menteri P2MI serta melakukan deklarasi bersama perlindungan PMI bersama 7 bupati dan Gubernur Bengkulu-fauzan-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - TAIS, Kabupaten Seluma merupakan kabupaten dengan jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) terbanyak di Provinsi Bengkulu.
Para pekerja migran dari seluma paling banyak berasal dari Desa Muara Timput dan Desa Ujung Padang Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM), Desa Bukit Peninjauan II, Kecamatan Sukaraja. Ketiga desa ini mendapatkan penghargaan sebagai Desa Migran Emas.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) H Abdul Kadir Karding, S.Pi, M.Si saat pelaksnaan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) atau nota kesepahaman antara 7 bupati bersama gubernur di kampus Universitas Muhamadiyah Bengkulu.
BACA JUGA:Gelar Sosialisasi Pajak Restoran dan Hotel, Tingkatan Pendapatan Daerah
Plt Kepala Dinas Nakertrans Seluma Z Iksan Sahudi mengatakan deklarasi bersama tersebut dilakukan dalam rangka perlindungan PMI. Termasuk PMI asal Kabupaten Seluma.
"Bupati Seluma bersama dengan kepala daerah lain menandatangani MOU tentang perlindungan PMI. Tentunya pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan perlindungan kepada setiap PMI asal Kabupaten Seluma.
Serta selalu memberikan arahan agar seluruh pekerja dari Kabupaten Seluma bisa menjadi PMI melalui jalur resmi," tegas Iksan Sahudi kepada wartawan.
BACA JUGA:Orang Tua Wajib Tahu, Ini Penyebab Anak Rentan Jadi Pelaku Kriminal
Iksan mengatakan, Pemkab Seluma akan terus melakukan koordinasi kepada kementrian. Untuk memantau perkembangan PMI asal Kabupaten Seluma. Termasuk nanti hadir, ketika PMI asal Kabupaten Seluma mendapatkan permasalahan.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan kementrian. Tentunya untuk memantau PMI asal Kabupaten Seluma. Serta nantinya hadir membantu dan menyelesaikan setiap permasalahan yang timbul mengenai PMI," pungkas Iksan Sahudi. (rwf)