Pasar Ampera Manna Semakin Sepi, Omset Pedagang Turun Drastis

Tampak lapak pedagang Pasar Tradisional Ampera Manna sepi, terlihat pedagang sedang melayani pembeli -Rezan-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Kondisi Pasar Tradisional Ampera Manna semakin memprihatinkan dari hari ke hari. Bahkan, saat ini pasar yang sempat mendominasi pusat perdagangan di Bumi Sekundang Setungguan selama puluhan tahun itu, eksistensinya sudah memudar. Hal ini karena terjadi penurunan jumlah pengunjung secara drastis di pasar harian tersebut. Tak ayal, omset para pedagang ikutan terjun payung. 

Salah seorang pedagang, Isnaini Maryah (52) mengaku, penurunan jumlah pengunjung sejak pandemi covid-19 lalu. Saat itu, terjadi pembatasan besar-besaran aktivitas pasar. Kemudian, seiring berjalan waktu, kondisi itu semakin kritis hingga banyaknya lapak pedagang yang tutup permanen. 

BACA JUGA:Tenaga Honorer Tahap II Sampaikan Permohonan Tertulis Kepada Bupati Seluma

"Omset harian saya tak sampai satu juta. Ini turunnya lebih dari 60 persen. Bukan hanya saya, tapi pedagang yang lain juga ikut merasakan," ujar Isnaini. 

Lanjut Isnaini, pihaknya sudah berupaya maksimal agar pelanggan kembali ramai. Namun tetap, situasi semakin miris dan pedagang memilih mengurangi jumlah produk jualan. 

BACA JUGA:593 Pelajar di Kabupaten Kaur Terima Beasiswa PIP

"Kalau saya, jenis jualannya adalah barang harian dan sayur. Meski harga sudah diberikan semurah mungkin, tapi tetap tidak bisa mengembalikan omset normal, karena memang pembeli sangat sepi. Sekarang banyak orang lari ke pedagang online atau COD," imbuhnya. 

BACA JUGA:Pengusutan Korupsi DD Jeranglah Tinggi Terus Digeber

Senada disampaikan Nurbaiti (56) pedagang lainnya. Bahwa semakin sepinya pengunjung Pasar Ampera karena tidak ada penataan rutin dari pemerintah. Bahkan, ia menuding banyaknya fasilitas hancur juga menjadi citra buruk Pasar Ampera. 

BACA JUGA:Luar Biasa, 2 Pelajar SD Bengkulu Ikuti Lomba Robot Internasional di Lampung

"Dari sebelumnya 400 an lapak, mungkin sekarang hanya 300 an lagi. Sisanya sudah tutup dan juga mati suri. Banyak juga pedagang baju yang pindah lokasi," jelasnya. 

BACA JUGA:Tiga Kampung Nelayan Dibangun di Bengkulu, Anggarannya Rp75 Miliar, Ini Lokasinya

Oleh karena itu, Nurbaiti berharap kedepan Pemimpin Bengkulu Selatan bisa memberi solusi sekaligus alternatif agar perputaran ekonomi di Pasar Ampera kembali normal. 

"Kalau tidak segera diselamatkan, kemungkinan besar pasar ini akan tutup dalam waktu dekat," pungkasnya. (rzn)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan