Harga TBS Bergerak Turun, Petani Dilarang Panen Buah Mentah
BONGKAR: Proses pembongkaran TBS dari kendaraan angkut milik petani di halaman PT Sinar Bengkulu Selatan-Rezan Okto Wesa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Harga jual Tandan Buah Segar (TBS) sawit bergerak turun dibandingkan sehari yang lalu.
Saat ini di tingkat pabrik harga beli TBS sebesar Rp2570 per kilogram untuk jenis universal, atau turun sebesar Rp30 per kilogram.
Adapun penyebab utama penurunan harga TBS lantaran harga CPO dunia bergeser lebih rendah akibat perubahan kurs dollar terhadap rupiah.
Atas penurunan harga tersebut, pihak manajemen pabrik kelapa sawit (PKS) melarang keras petani memanen buah sawit yang mentah atau mengkal.
BACA JUGA:Sambut HUT ke 79 Bhayangkara, Polres Bengkulu Selatan Salurkan 100 Paket Sembako
BACA JUGA:Perda Wajib Baca Tulis Alquran Segera Diterapkan
Sebab hal ini secara langsung akan mempengaruhi CPO yang dihasilkan, sehingga potensi penurunan harga akan lebih besar lagi.
Petani diminta mengirim TBS yang setidaknya sudah berondolan diatas 5 butir dalam setiap tandan. Atau sudah kemerahan pada daging buah ketika disayat dengan pisau.
BACA JUGA:TAPD Hitung Kebutuhan Anggaran Gaji CPNS, Usulkan Tambahan DAU ke Kemenkeu
BACA JUGA:Kunjungi Rupbasan Bengkulu, Priyono Pantau Proses Alih Kelola ke Kejaksaan
“Harga CPO memang tidak stagnan, ini karena pasar yang dituju adalah pasar global atau multilateral. Untuk saat ini memang ada penurunan harga sedikit dibandingkan sehari lalu,” ujar Mill Manager PT Sinar Bengkulu Selatan (SBS) yang berada di Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya, Achmad Simaremare.
Lanjut Achmad, meski ada penurunan harga, namun untuk fee ataupun subsidi khusus petani yang terdaftar tidak ada pengaruh.
Perusahaan tetap memberikan subsidi untuk petani terdaftar dengan besaran yang telah disepakati, namun TBS yang dikirim harus memenuhi standar pabrik.
BACA JUGA:Awasi SPMB 2025, Kemendikdasmen Libatkan Kemendagri, Ombudsman RI, KPK, dan Polri
BACA JUGA:Pasca 901 CPNS Aktif Bekerja, Pemkab Seluma Bakal Tata Ulang Kepegawaian
“Rp 2570 per kilogram itu harga papan, diluar itu ada lagi kontribusi kami untuk petani atau mitra supplier TBS yang rutin mengirimkan buah. Namun, kerjasama ini harus dijaga, terutama kualitas TBS yang bagus,” imbuhnya.
Ditambahkan Humas dan Legal PT SBS, Gultom bahwasannya di pabrik yang pihaknya kelola saat ini. Per hari mampu mengelola hingga 1000 ton lebih TBS kiriman petani.
Jumlah tersebut diklaim optimal dan selaras dengan target olahan harian yang ditetapkan perusahaan.
BACA JUGA:Kaur Terima Dana Rp 4 Miliar untuk Program KJSU
BACA JUGA:Raih 62 Suara, Guswarli Effendi Kembali Nahkodai PGRI Bengkulu Selatan Hingga 2030
Namun pihaknya berharap agar petani semakin banyak lagi mengirimkan TBS sehingga kedepan kerjasama jangka panjang dapat ditingkatkan.
“Memang optimal itu, TBS yang dikelola jangan dibawah angka 800 ton. Untuk sekarang ini, angka tersebut kami dapatkan, bahkan diatas itu. Petani sawit khususnya di Bengkulu Selatan, sangat kami prioritaskan buahanya, karena kami hadir untuk membantu petani,” demikian Gultom.
(rzn)