Tekan Stunting, Lakukan Pendampingan Terhadap TPK dan Keluarga Beresiko

Tampak kegiatan pendampingan TPK di Balai Penyuluh KB Kota Manna-Wawan-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA – Untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Bengkulu Selatan, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB-P3A) Kabupaten Bengkulu Selatan terus melakukan pendampingan kepada keluarga yang beresiko maupun terkonfirmasi stunting. Begitupun, pendampingan pada kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam upaya pencatatan dan pelaporan bulanan.
Kepala DPPKB-P3A Bengkulu Selatan, Ferry Kusnadi, SE mengatakan, pendampingan tersebut dilakukan terhadap Tim Pendamping Keluarga (TPK) di seluruh wilayah kecamatan yang terdiri dari tenaga kesehatan, TP PKK, kader program KB. Ada beberapa sasaran yang menjadi pendampingan tersebut diantaranya calon pasangan suami-istri, ibu hamil, balita hingga pasca bersalin.
BACA JUGA:Kembangkan Konsep KRPL, Ajak Warga Budidaya Tanaman Pangan
"Kami telah melakukan pendampingan sejak awal, petugas mendatangi sasaran target dan memastikan data keluarga yang berisiko stunting kemudian dilaporkan melalui elektronik siap nikah dan hamil (Elsimil)," kata Ferry.
BACA JUGA:Cara Mengetahui Besaran Tagihan Listrik PLN, Tak Perlu Keluar Rumah, Cukup Lewat HP Saja
Dikatakan Ferry, hal ini merupakan upaya Pemerintah daerah, agar tidak terjadi kasus stunting. Selain itu, dalam menangani kasus stunting para OPD diwajibkan merawat anak yang telah dinyatakan positif stunting hingga tuntas.
"Atau menjadi bapak ibu asuh dari anak stunting tersebut," ujarnya.
BACA JUGA:UTBK 2025 Dimulai 23 April! Catat Syarat dan Jadwalnya
Dirinya berharap, dengan berbagai upaya tersebut dapat menekan angka stunting di Bengkulu Selatan, bahkan tak ada lagi anak anak yang mengalami stunting.
"Kami berharap, semua pihak bisa terlibat dalam menangani stunting. Sehingga bisa mencapai target 14 persen sama dengan target nasional," pungkasnya. (one)