Tiga Guru Agama Akui Adanya Pungutan di Kantor Kemenag Seluma

radarselatan.bacakoran.co, TAIS - Untuk mengungkap kasus dugaan pungutan liar (pungli) terhadap guru SD di bawah naungan Kantor Kemenag Seluma pada proses seleksi pendidikan profesi guru (PPG) sebagai syarat penerimaan tunjangan sertifikasi.

Jaksa Kejari Seluma terus melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap para guru agama SD. Pemeriksaan kembali dilakukan pada Jumat (11/4/2025).

BACA JUGA:HUT Seluma, Bupati Gelar Pesta Rakyat, Undang UAS dan Artis Ibu Kota

Jaksa Kejari Seluma memeriksa tiga orang guru. Pemeriksaan ketiga guru agama dilakukan  tertutup di ruang Pidsus Kejaksaan Negeri Seluma.

"Saat ini tim masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Ada tiga guru agama yang kami panggil dan kami mintai keterangan," tegas Kajari Seluma Eka Nugraha melalui Kasi Pidsus Ahmad Gufroni. 

BACA JUGA:Polisi Jaga Ketat Debat Paslon PSU Pilkada Bengkulu Selatan

Diterangkan Gufroni, dalam pemeriksaan terhadap ketiga saksi. Tim penyidik masih melakukan pendalaman terkait dengan dugaan Pungli di dalam proses PPG bagi para guru agama naungan Kantor Kemenag Seluma.

BACA JUGA:Imbau Pengunjung Jaga Kebersihan dan Fasilitas Objek Wisata Tebat Gelumpai

Di hadapan penyidik, ketiga guru agama mengakui terkait dengan adanya pungutan yang dilakukan di dalam proses PPG bagi guru agama naungan Kemenag Kabupaten Seluma.

"Intinya, mereka mengakui terkait dengan adanya pungutan tersebut," tegas Gufroni.

BACA JUGA:Disdukcapil Bengkulu Selatan Kembali Layani Perekaman Data Kependudukan Disabilitas

Dalam proses PPG bagi para guru agama Sekolah Dasar naungan Kemenag Kabupaten Seluma. Tim Penyidik Pidsus Kejaksaan Negeri Seluma saat ini juga telah mengamankan uang sebesar kurang lebih Rp 75 jutaan dari pungutan liar atas proses PPG yang dilaksanakan.

"Dalam proses penyidikan ini, kami juga telah mengamankan uang sebesar kurang lebih Rp 75 juta dari oknum operator di Kemenag Seluma," ujarnya.

BACA JUGA:Pencairan DD Tahap I di Bengkulu Selatan Tuntas, Totalnya Mencapai Rp 40 Miliar