6 Varietas Padi Unggul Hasil Melimpah, Rekomendasi Menghadapi Musim La Nina
padi unggul terbaik tahan terhadap kondisi La Nina-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co - Saat ini banyak varietas padi unggul yang sudah dikembangkan di Indonesia. Namun perlu diingat setiap varietas padi unggul tetap saja memiliki batasannya masing masing.
Sehingga petani tetap harus jeli memilih benih unggul yang cocok untuk menghadapi kondisi iklim dan cuaca di daerah masing masing.
Untuk menghadapi musim La Nina, ada 6 varietas padi yang bisa menjadi rekomendasi. Selain mampu bertahan dicuaca ekstrem, padi ini memiliki potensi hasil melimpah dan umurnya genjah.
BACA JUGA:2 Varietas Padi Genjah Yang Paling Banyak Dicari Petani Saat Ini
Ini daftar padinya:
1. Padi Sterling BSH S6H
Sterling BSH S6H adalah benih padi hibrida unggulan dengan potensi produksi yang sangat tinggi dan kualitas gabah serta beras yang sangat baik.
Keunggulan padi ini umurnya genjah, sudah bisa dipanen ketika padi sudah berusia 85 hari setelah tanam, tahan terhadap hama wereng.
Anakan banyak, setiap rumpun bisa menghasilkan 25 – 40 anakan produktif, potensi hasil 18 ton/hetar, jumlah bulir 450 – 550 per malai.
Batangnya kokoh dan tahan rebah, tahan terhadap hama seperti burung, wereng batang coklat, dan penyakit kresek, toleran terhadap tanah asam, kekeringan, dan genangan air.
Bobot 1.000 bulir 33 gram, cocok ditanam di musim tanam 1, 2, maupun 3.
BACA JUGA:5 Padi Lokal Memiliki Bulir Besar dan Bobot Berat, paling Dicari petani Saat Ini
2. Padi Herang 02
Padi ini memiliki keunggulan umur genjah dan malai yang panjang, cocok untuk berbagai kondisi lahan.
Sekitar 95 hari setelah tanam padi ini sudah bisa dipanen, panjang malai mencapai 37 cm, setiap malai bisa menghasilkan 400 bulir.
Tinggi tanaman sekitar 100 cm, anakan produktif 30–40 per rumpun, warna gabah kuning, beras putih berkapur.
Potensi hasil 12 ton/ha, rasa nasi pulen, perawatan mudah, tahan terhadap kondisi ekstrem.
3. Padi Triultan
Merupakan hasil persilangan antara Impari 32 dan Sertani 13, memiliki potensi tinggi dan ketahanan yang bagus.
Umur tanam: 95–97 HST, anakan produktif 25–45 per rumpun, panjang malai 30–35 cm, bulir per malai 275–330, bobot 1.000 bulir 31 gram.
Potensi hasil 12,7 ton/hektar, warna daun hijau gelap, tinggi tanaman 110 – 120 cm, tahan roboh, cocok musim hujan.
Padi ini tahan penyakit blas, kresek, dan wereng.
BACA JUGA:Padi Genjah, Hasil Melimpah, Bisa Mendapatkan gabah Hingga 14 Ton Per Hektar, Cocok Ditanam di Sekua Musim
4. Padi Ngaos Mawar
Padi lokal asal Ciamis yang punya keunggulan produksi dan rasa yang istimewa.
Keunggulan padi ini diantaranya produksi sangat tinggi (melampaui Impari 32), tahan roboh dan hama wereng batang coklat, bulir besar dan panjang, rasa enak, pulen, dan aromatik, disukai petani dan konsumen.
5. Padi Imbrida C2
Padi lokal dari Medan yang terbukti sukses dibudidayakan di Jawa Barat.
Umur tanam 90–95 HST, potensi hasil hingga 9,8 ton/hektar, kematangan serempak, pengisian bulir sampai ke ujung malai, malai panjang, bulir besar dan bersih, warna gabah kuning cerah, rasa nasi enak dan pulen, perawatan mudah.
BACA JUGA:Cara Merawat Agar Tanaman Padi Menghasilkan Malai Panjang dan Bulir Terisi Penuh
6. Padi SRP8 (Super Genjah Produksi Tinggi)
Padi dengan umur panen super singkat dan produksi tinggi, sangat dicari petani.
Keunggulan padi ini meliputi umur panen 72–75 HST, anakan produktif 35–40 per rumpun, potensi hasil hingga 12 ton/hektar, tahan jamur dan OPT, tekstur beras putih bersih tanpa kapur, rasa nasi pulen, biaya produksi rendah, perawatan mudah. (**)