Rezekimu Telah Dijamin Allah dan Tak Akan Tertukar

Rezekimu Telah Dijamin Allah dan Tak Akan Tertukar-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

Oleh :Ustaz Liza Wahyuninto, M.Hi

(Alumni Ponpes Tebu Ireng Jombang)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah..

Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.

Hadirin jamaah salat Jumat rahimakumullah, Khutbah pada siang hari ini mengambil tema “Rezekimu Telah Dijamin dan Tak Akan Tertukar”.

Hadirin, Rezeki berasal dari bahasa Arab: rizqun, yang artinya ma yuntafa‘u bihi, yakni sesuatu yang digunakan dan diambil manfaatnya (Mukhtar ash-Shihah).

Sedangkan dalam Syarh al-‘Aqa’id, at-Taftazani menjelaskan bahwa rezeki adalah nama bagi sesuatu yang diberikan oleh Allah kepada hayawan (manusia dan selain manusia, seperti jin dan binatang) lalu ia gunakan dan ambil manfaatnya, baik halal maupun haram.

Dari pengertian yang telah kami sebutkan, dapat kita pahami bahwa rezeki adalah sesuatu yang telah digunakan dan diambil manfaatnya, seperti makanan yang telah dimakan, minuman yang telah diminum, pakaian yang telah dikenakan, rumah yang telah ditempati, mobil yang telah digunakan dan lain sebagainya.

Adapun seseorang yang telah membeli makanan atau memasak makanan, namun karena hal tertentu lalu tidak ia makan, maka itu bukanlah rezekinya. Begitu juga seseorang yang telah membangun rumah, lalu karena sebab tertentu tidak ia tempati, maka rumah itu bukanlah rezekinya.

Benar apa yang dikatakan oleh seorang penyair Arab: “Terkadang harta dihimpun oleh selain pemakannya. Dan terkadang harta dimakan oleh yang bukan penghimpunnya.”

Rezeki tidak terbatas pada harta yang halal. Harta yang haram pun juga disebut rezeki. Sebagaimana hal itu ditegaskan oleh Imam an-Nasafi dalam al-‘Aqidah an Nasafiyyah. Semuanya akan dihisab di pengadilan akhirat. Yang halal akan ditanyakan dari mana diperoleh. Sedangkan yang haram akan dibalas dengan siksaan.

Diriwayatkan dari Sayyidina Ali bahwa beliau berkata: “Dunia ini halalnya adalah hisab dan haramnya adalah siksa” (Diriwayatkan al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman).

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Setiap orang dijamin rezekinya oleh Allah ta’ala sebagaimana dalam firman-Nya: “Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)” (QS Hud: 6).

Imam Syafi’i mengatakan: “Aku mengetahui bahwa rezekiku tidak akan dimakan orang lain, maka menjadi tenanglah hatiku.”

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan