Hasil Panen Berkurang, Harga TBS di Bengkulu Selatan Ikutan Turun
Tumpukan TBS di lapak pengepul sebelum diangkut ke pabrik-Rezan-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Hasil panen sawit para petani di Bengkulu Selatan akhir-akhir ini mulai berkurang.
Hal ini dipengaruhi dengan mulai berkurangnnya intensitas hujan sehingga memperlambat pemasakan buah.
BACA JUGA:Wow! Bengkulu Selatan Hasilkan 16,5 Ribu Ton Jagung Per Tahun
Mirisnya lagi, di tengah penurunan hasil panen tersebut. Justru harga jual Tandan Buah Segar (TBS) di tingkat pengepul turun drastis.
Per hari Jumat (24/1/2025), harga jual TBS per kilogram hanya Rp2200 per kilogram. Padahal sebelumnya jauh di atas itu. Para pengepul menyebut penurunan harga lantaran harga beli TBS di pabrik turun drastis.
BACA JUGA:Hindari Motor, Truk Bermuatan Barang Pecah Belah Terbalik Di Kaur
“Sebulan lalu, harga TBS di pabrik tembus Rp2700. Tapi sekarang hanya Rp2450 saja, jadi kamipun ikut turun dalam membeli TBS petani,” ujar Dedet Martoni (31) Pengepul TBS asal Tungkal 1 Kecamatan Pino Raya.
Lanjut Dedet, pihaknya tidak menaruh selisih harga yang tinggi antar pabrik dengan buah petani.
BACA JUGA:PERINGATAN! Jangan Buka Lahan Dengan Cara Membakar
Hanya saja, dalam perjalanannya, tetap ada biaya operasional yang diperhitungkan. Mulai dari biaya BBM hingga biaya angkutan mobil.
“Paling bersih hanya Rp1 kami ambi keuntungan. Tapi yang kami utamakan itu kan jumlah TBS petani dan juga kepuasan pelanggan,” kata Dedet.
BACA JUGA:Masyarakat Diingatkan Tidak Rambah Kawasan Hutan Lindung
Senada disampaikan Roni (42) pengepul lainnya, bahwa penurunan harga TBS sudah pasti berdampak terhadap ekonomi masyarakat. Roni berkeyakinan, jika nanti harga TBS kembali di bawah Rp2 ribu per kilogram.
Bisa jadi akan terjadi krisis ekonomi, khususnya di Bengkulu Selatan dia mengaku sawit menjadi komoditas yang paling diandalkan.