Masyarakat Diingatkan Tidak Rambah Kawasan Hutan Lindung

Kapolres Bengkulu Selatan AKBP Florentus Situngkir SIK-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Kelestarian kawasan hutan lindung (HL) dan hutan produksi terbatas (HPT) di wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan semakin terancam. Meski ada larangan tegas melakukan perambahan, aksi ilegal logging  diduga masih sering terjadi.
Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Florentus Situngkir, SIK mengatakan kawasan HPT dan HL memang masih rawan illegal logging. Salah satu faktornya karena semakin menyempitnya lahan, sementara jumlah penduduk terus bertambah.

BACA JUGA:Giatkan KIE, Libatkan Pelajar Cegah Stunting

BACA JUGA:BREAKING NEWS! Dugaan Korupsi Dana Perjalanan Dinas, Jaksa Geledah Sekretariat DPRD Kaur

Pihaknya akan melakukan pemantuan khusus untuk memberantas tindakan tersebut, Ia juga berharap peranan aktif dari masyarakat untuk turut mengawasi aksi illegal logging. Jangan ragu untuk melapor ke polisi jika mengetahui hal itu terjadi.
“Pemberantasan illegal logging menjadi salah satu prioritas. Soalnya kalau aksi itu dibiarkan, kawasan hutan semakin terancam,” kata Kapolres.

BACA JUGA:Resep Membuat Rumpun Padi Besar, Jumlah Anakan 70 Hingga 80 Batang, Biaya Murah Pengmpelmentasian Gampang

BACA JUGA:Telaga Biru Cisoka, Objek Wisata Yang Dulu Viral, Kini Ditinggal Pengunjung

Aksi illegal logging harus diberantas dengan maksimal karena menyangkut kelestarian hutan dan keberlangsungan ekosistem dunia.
Jika penebangan hutan terus terjadi, maka jumlah hutan akan semakin berkurang. Padahal hutan merupakan penghasil oksigen yang menjadi sumber utama hidupnya makhluk hidup di bumi.

BACA JUGA:Cara Tradisional Mencari Sumber Air Untuk Membuat Sumur, Dijamin Ampuh dan Sudah Terbukti

BACA JUGA:Bukan Orang Sembarangan, Inilah 5 Warga Indonesia Yang Memiliki Pulau Pribadi

“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak menebang pohon di kawasan hutan. Mari jaga bersama ekosistem di hutan untuk masa depan,” tutupnya.

(yoh)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan