Warga Padang Kuas Minta 3 Tower SUTT Dibongkar
SUTT: Tim ESDM Provinsi Bengkulu saat memantau langsung keluhan warga Desa Padang Kuas terkait keberadaan SUTT -Lisa Rosari-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Warga Padang Kuas Kabupaten Seluma meminta tiga tower SUTT milik Perusahaan Listrik Bengkulu (TLB) dibongkar.
Tiga tower SUTT yaitu dua tower di Dusun II dan satu tower di Dusun III.
BACA JUGA:Penataan Tenaga Honorer Dilaksanakan Hingga Pertengahan Tahun
Warga Dusun II Desa Padang Kuas, Rohma mengatakan, sebelum tower SUTT dibangun pihak PT TLB menyampaikan kepada warga bahwa SUTT ini tidak berbahaya.
Faktanya kata Rohma, sejak jalur SUTT beroperasi, banyak peralatan elektronik di rumahnya terbakar.
"Anak saya juga kesetrum aliran listrik yang berasal dari lantai rumah. Yang membuat bingung dari mana aliran listrik itu bisa ada di lantai rumah," kata Rohma, Rabu (8/1).
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, Donni Swabuana, mengatakan bahwa hasil pengecekan lapangan secara visual menunjukkan jarak antara tower PT TLB dengan rumah warga telah memenuhi jarak aman sesuai dengan Permen ESDM Nomor 13 Tahun 2021 tentang jarak aman dan jarak bebas SPT dan pemukiman masyarakat.
BACA JUGA:Kuota Pupuk Bersubsidi Untuk Kaur Tahun 2025 Bertambah 5.436 Ton
"Namun ini memerlukan penelitian lebih dalam lagi karena banyak keluhan warga soal kesehatan dan juga kerusakan elektronik karena ini menyangkut medan magnet dan medan listrik," kata Donni.
Donni mengatakan, berdasarkan Permen tersebut mengatur jarak vertikal dan horizontal minimum 5 meter. Saat ini jarak yang ada sudah lebih dari 15 meter, yang berarti dianggap aman.
"Berdasarkan teori kelistrikan itu sudah aman. Tapi keluhan warga tidak bisa dilihat secara visual jadi harus dilakukan penelitian lagi," kata Donni.
BACA JUGA:Tersangka Pembunuh Sadis, Ngaku Bertindak Sendirian
Donni juga menambahkan bahwa terkait masalah ganti rugi, PT TLB telah memberikan kompensasi sebesar Rp80 juta untuk setiap rumah yang terkena dampak pembebasan lahan.
"Pembebasan lahan sudah selesai, dan rumah yang paling dekat dengan tower telah menerima hampir Rp 80 juta sebagai kompensasi," pungkasnya. (cia)