Penyakit Ngorok Hilang, Peternak Kaur Diminta Tetap Waspada

RadarSelatan.bacakoran.co, KAUR - Penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE) yang beberapa waktu lalu mengganas menyerang hewan ternak milik warga Kaur sekarang mulai menghilang.
Seiring pergantian tahun, para peternak di Kaur mulai gembira. Namun Dinas Pertanian Kaur mengingatkan agar para peternak tetap waspada, tidak abai dengan kondisi kesehatan ternak.

BACA JUGA:Kok Bisa? Total Rp 21 Miliar Proyek Pekerjaan Fisik Dinas PUPR Seluma Belum Terbayarkan, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Pendaki Gunung Dempo Asal Seluma Meninggal Dunia

“Tetap jaga pola makan, kebersihan kandang dan juga pantau kesehatan ternak masing-masing,” tegas Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kaur drh. Rahmad Fajar.
Meskipun belum ada tambahan kasus baru, Dinas Pertanian Kaur tetap mengajukan bantuan vaksin 1.000 dosis untuk hewan ternak di Kaur.

BACA JUGA:Kebijakan Pembangunan, Rangkul dan Tampung Semua Aspirasi Masyarakat

BACA JUGA:Puntung Rokok Jadi Penyebab Warga Sari Mulyo Tewas Terbakar

Hal ini mengingat sebelumnya banyaknya hewan ternak yang terinfeksi penyakit ngorok, sapi maupun kerbau. Di Penghujung tahun lalu ada 1.500 ekor yang suah divaksinasi.
“Berdasarkan catatan kami, ada sekitar 8000 ekor ternak di Kaur baik sapi maupun kerbau. Dari jumlah ini baru sekitar 20 persen yang divaksin, sisanya belum divaksin,” imbuhnya.

BACA JUGA:Tabrakan Beruntun Di Seluma, Libatkan 2 Mini bus dan 1 Ambulance, 6 Orang Luka Luka

BACA JUGA:Sidang Perdana Korupsi Anggaran Makmin Pasien RSHD Manna, Terungkap Permintaan Fee Rp15 Juta

Dengan demikian, peluang adanya kembali penyakit ngorok masih terjadi. Akan tetapi tentunya hal ini dapat diatasi bila pemilik ternak jeli dengan kondisi kesehatan ternaknya.
Bila gejala ngorok terjadi dan tidak berhubung dengan kematian pemilik ternak bisa mengajukan vaksin kepada Dinas Pertanian.

BACA JUGA:Oktober 2024, Nilai Ekspor Bengkulu Alami Penurunan

BACA JUGA:BKPSDM Kaur Minta Pelamar PPPK Tahap 2 Cek Data Kembali Sebelum Diunggah

“Tetap jaga kesehatan ternak jangan sampai sudah sembuh malah kembali terinfeksi penyakit yang sama atau penyakit lain,” tutupnya.

(jul)