Perayaan Nataru, BPBD Bengkulu Selatan Siaga 24 Jam

Kalaksa BPBD Bengkulu Selatan Hen Yepi S.Pi-Ist-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Selatan meningkatkan kesiagaan penuh selama Natal dan Tahun Baru (Nataru). Langkah ini menjadi upaya preventif dalam menghadapi potensi bencana alam yang diprediksi meningkat akibat cuaca ekstrem yang melanda kawasan tersebut.

BACA JUGA:BREAKING NEWS! Warga Kaur Temukan Jasad Remaja Mengapung di Lautan

BACA JUGA:Harga Sawit Indonesia Bisa Tembus Rp5.000 tahun 2025? Ini Faktor Penentu Harga Sawit Indonesia

Kesiapsiagaan ini dimulai sejak 25 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025 nanti, dengan melibatkan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Bengkulu Selatan. Selain patroli rutin, tim juga akan fokus memantau wilayah yang rawan terjadi bencana seperti longsor di jalan lintas, banjir di kawasan permukiman, dan risiko kecelakaan di objek wisata. Langkah ini dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat selama perayaan Nataru.

BACA JUGA:Benih Padi Gogo Unggul yang Paling Tepat untuk Ditanam di Lahan Kering

BACA JUGA:Pulau Cocos di Australia, Sebagian Besar Masyarakatnya Berasal Dari Jawa, Ini Sejarahnya

Kepala BPBD Bengkulu Selatan, Hen Yepi SPi menjelaskan, bahwa pihaknya telah menyiapkan 17 personel TRC yang dilengkapi sarana dan prasarana tanggap darurat. Mereka akan bertugas selama 24 jam penuh untuk memastikan respons cepat terhadap laporan masyarakat.
"Dalam siaga ini, kami akan kerahkan TRC untuk berpatroli dan bersiaga selama 24 jam saat rangkaian Nataru berlangsung," ujarnya.
Hen menambahkan, saat ini Bengkulu Selatan berada dalam status siap siaga mengingat cuaca ekstrem yang sering menyebabkan banjir, longsor, hingga gelombang tinggi di kawasan pantai. Oleh karena itu, TRC BPBD telah disiapkan untuk merespons setiap laporan dengan cepat dan efektif.
"Kita berada dalam status siaga karena kondisi cuaca sangat tidak menentu. Hujan deras disertai angin kencang bisa memicu berbagai potensi bencana, sehingga kami tidak ingin ada korban atau kerugian yang lebih besar," jelasnya.

BACA JUGA:3 Jenis Padi Unggul yang Banyak Dicari Petani di 2025, Ternyata Ini Kelebihannya

BACA JUGA:5 Tempat Wisata di Labuan Bajo Paling Populer, Pilihan Tepat Untuk Tempat Wisata Natal dan Tahun Baru

Selain melakukan patroli dan pemantauan, BPBD juga akan memberikan edukasi langsung kepada masyarakat. Dengan menggunakan pengeras suara, tim akan berkeliling ke permukiman warga untuk memberikan imbauan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan.
"Kami akan melakukan pendekatan langsung dengan imbauan keliling, agar masyarakat lebih memahami ancaman yang mungkin terjadi selama cuaca ekstrem ini berlangsung," kata Hen.
Ia juga menyoroti pentingnya kewaspadaan masyarakat, terutama para wisatawan yang mengunjungi objek wisata di Bengkulu Selatan. Menurutnya, pengunjung pantai diminta untuk tidak mendekati bibir pantai atau berenang, karena risiko gelombang tinggi yang bisa mengancam keselamatan. Begitu pula dengan sungai-sungai yang saat ini rawan banjir bandang.

BACA JUGA:10 Hewan Endemik Asli Indonesia, Namanya Aneh dan Populer, Menjadi Daya Tarik Wisatawan Datang ke Indonesia

BACA JUGA:Sulawesi Surganya Hewan Endimik dan Langka, Mulai Dari Hewan Berjuluk Hantu Malam, Hingga Babi Rusa dan Anoa

"Kondisi pantai dan sungai sangat tidak bersahabat. Kami imbau wisatawan untuk tidak berenang atau bermain terlalu dekat dengan air guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," tegas Hen.
Hen mengajak masyarakat Bengkulu Selatan untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan dan melaporkan segera jika ada indikasi bencana. Menurutnya, sinergi antara masyarakat dan petugas menjadi kunci untuk mengurangi dampak buruk dari cuaca ekstrem yang sedang terjadi.
"Kami berharap semua pihak dapat berkolaborasi untuk menjaga keselamatan selama momen perayaan Natal dan Tahun Baru ini," pungkasnya.

(rzn)

Tag
Share