Jamur Ganoderma: Penyakit Mematikan Kelapa Sawit, Ini Cara Mengendalikan dan Membasminya
Contoh jamur gonoderma yang menyerang tanaman kelapa sawit-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - Jamur Gonoderma adalah jamur yang menyebabkan kematian pada tanaman kelapa sawit.
Jamur ini menyebabkan busuk pangkal batang sehingga berakibat pada robohnya pohon.
Jamur ini menyerang kelapa sawit yang sudah produktif. Biasanya jamur ini tumbuh pada bagian pangkal pohon kelapa sawit.
Bagian batang yang ditumbuhi jamur ini biasanya sudah mati dan membusuk. Ini disebabkan oleh sifat parasit Ganoderma yang dapat bertahan hidup dalam tanah dalam jangka waktu yang sangat lama.
BACA JUGA:Kelapa Sawit Masih Jadi Sektor Unggulan, Pemkab Bengkulu Selatan Susun Draf RAPKSB
Dampak patogen ini bisa fatal bagi kelapa sawit, bahkan dapat menyebabkan kematian tanaman. Karena itu, Ganoderma sering disebut sebagai jamur tular tanah yang memiliki dampak merusak bagi tanaman.
Gejala yang mendasar bahwa tanaman belum menghasilkan (TBM) terserang Ganoderma bisa dilihat dari keseluruhan daun berwarna kuning dan terlihat pucat.
Kemudian, ciri gejala selanjutnya dapat ditemukan dari pertumbuhan kelapa sawit yang mulai melambat.
Serta, adanya daun yang menguning pada satu sisi, bintik-bintik, bentuk daun yang lebih pendek yang diikuti nekrosis.
BACA JUGA:Selain Penghasil Kelapa Sawit dan Kopi, Bengkulu Juga Potensial Untuk Pembangunan Tambak Udang, Ini Lokasinya
Sedangkan, gejala yang bisa dilihat untuk tanaman menghasilkan (TM) yaitu terbagi menjadi 4 stadium.
Stadium I
Gejala pohon sawit yang terserang Ganoderma pada stadium I ini warna daunnya kuning, layu, dan kusam.
Selain itu, bisa dilihat dari segi pelepah pucuk daun pada bagian atas menjadi kecil dari bawahnya, itu merupakan gejala pertama serangan Ganoderma.
Stadium II
Gejala pohon sawit pada stadium II, yang terlihat adalah adanya benang-benang halus yang berwarna putih di bagian pangkal batang dan akar.
BACA JUGA:Semakin Menggiurkan, TBS Kelapa Sawit Sentuh Rp2850 per Kilogram
Stadium III
Setelah itu, miselium akan tumbuh dan menjadi basidiokarp. Letaknya yang umum dijumpai pada pangkal batang, dan ada juga yang muncul di bagian tengah batang tanaman.
Stadium IV
Jika stadium ini dibiarkan lama-kelamaan pangkal batang pohon menjadi membusuk dan rusak atau rapuh sehingga kelapa sawit bisa tumbang.
BACA JUGA:Berapa Usia Bibit Sawit Paling Baik Untuk Ditanam? Ini Penjelasan dan Alasannya
Berikut beberapa cara ampuh untuk mencegah, membasmi dan mengendalikan jamur Ganoderma:
1. Lakukan Sensus Sejak Dini untuk Pengendalian Jamur Ganoderma
Jika sudah terdapat basidokarp Ganoderma di pohon maka dapat dipastikan pohon tersebut telah memasuki stadium 3 & 4 dan pastinya sekelilingnya juga sudah terinfeksi Ganoderma sehingga harus segera dilakukan sensus tingkat keparahan.
Deteksi dini penyakit busuk pangkal batang sangat dibutuhkan untuk pengendalian Ganoderma agar dapat menentukan stadium serangan Ganoderma dan stadium penyebaran di areal pertanaman.
Pengamatan ciri-ciri tahap awal seperti penampakan daun tombak yang ganda dan tanda adanya basidiokarp Ganoderma pada pangkal batang.
BACA JUGA:Jangan Mau Ditipu, Ini Ciri Ciri Kecambah Kelapa Sawit Unggul dan Berkualitas untuk dijadikan bibit
2. Lakukan Sensus Sejak Dini untuk Pengendalian Jamur Ganoderma
Pada umumnya, para praktisi pekebun belum paham bahwa pada daerah endemik Ganoderma sebenarnya karena inokulumnya telah menyebar dan bertahan dikebun, sehingga tanaman sesehat apapun pasti akan terserang juga.
Sumber inokulum Ganoderma tersebut seperti sisa-sisa kayu land clearing, pohon yang sawit mati serta masih terdapatnya pengembalaan ternak di areal kebun.
Pemusnahan sumber inokulum Ganoderma merupakan salah satu cara membasmi Ganoderma.
BACA JUGA:3 Cara Membedakan Bibit Sawit Jantan Dan Betina, Petani Wajib Tahu, Salah Pilih Bibit Dampaknya 25 Tahun
3. Hindari Penggunaan Bahan Kimia yang Berlebihan Pada Lahan Sawit
Penyebab utama merebaknya infeksi Ganoderma saat ini hampir dipastikan karena kerusakan agroekosistem dalam tanah perkebunan, dimana musuh alami dari Ganoderma ini semakin berkurang, hal ini disebabkan karena adanya tekanan lingkungan seperti penggunaan bahan kimia yang berlebihan.
Selain itu, penggunaan bahan kimia dapat meningkatkan kekebalan jamur Ganoderma.
Mengurangi penggunaan bahan kimia yang berlebihan merupakan cara mengatasi penyakit Ganoderma Boninense pada sawit.
BACA JUGA:3 Cara Membedakan Bibit Sawit Jantan Dan Betina, Petani Wajib Tahu, Salah Pilih Bibit Dampaknya 25 Tahun
4. Perawatan yang Sesuai Standar Perkebunan Kelapa Sawit
Pengendalian Ganoderma pada kelapa sawit perlu didukung dengan adanya perawatan kebun seperti purning pelepah kering, bunga busuk dan buah busuk (dikumpulkan, dicincang dan dimusnahkan) serta garuk pinggiran.
Hal ini dilakukan agar kondisi pohon tetap sehat sehingga pohon sawit dapat terjaga dalam kondisi prima.
5. Pengendalian Ganoderma dengan Aplikasi Pupuk dan Vaksin yang Tepat
Dengan memberikan pupuk yang tepat sasaran dimana dapat diserap oleh pohon secara maksimal dan juga tidak menyebabkan kerusakan tanah serta membantu perkembangan mikoorganisme tanah, seperti dilakukan PKT (Plantation Key Technology) dalam formulasi pupuk MOAF yang sangat sesuai dalam pengendalian Ganoderma. (**)