Rembuk Stunting Desa Sebagai Bentuk Kometmen Bersama Penurunan Stunting

IMBAU: Kepala DPPKB-P3A BS, Ferry Kusnadi mengimbau desa untuk melakukan rembuk stunting-wawan-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam percepatan penurunan angka stunting dan pembangunan sumber daya manusia,

Pemkab Bengkulu Selatan melalui setiap Pemerintah Desa menyelenggarakan kegiatan rembuk stunting di seluruh desa yang berada di wilayahnya. 

BACA JUGA:Kondisi Balita Penderita Cacingan Asal Seluma Mulai Stabil

Kegiatan ini merupakan bentuk penguatan peran pemerintah desa dalam menangani stunting secara konvergen dan partisipatif. 

Tahun 2025, seluruh 142 desa di Bengkulu Selatan melaksanakan rembuk stunting secara terjadwal dan melibatkan berbagai unsur lintas sektor.

BACA JUGA:Jalan Lintas Manna - Sumsel Masih Lumpuh, Jalur Alternatif Terbatas

Kepala DPPKB-P3A Kabupaten Bengkulu Selatan, Ferry Kusnadi, SE mengatakan rembuk stunting diharapkan di desa-desa adalah sebuah forum musyawarah desa yang bertujuan untuk membahas dan merumuskan strategi serta tindakan konkret dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting di tingkat desa.

Tentunya dengan menghasilkan usulan program dan kegiatan yang akan dimasukkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) untuk Tahun Anggaran berikutnya. 

BACA JUGA:Konflik Lahan di Pino Raya Memanas Lagi, Nyaris Terjadi Pertumpahan Darah

"Kami mengharapkan desa yang belum rembuk stunting untuk segera digelar," kata Ferry.

Dikatakan Ferry, tujuan utama rembuk stunting di desa diantaranya yakni mengidentifikasi dan memetakan masalah. Dengan mengumpulkan data dan informasi mengenai kondisi stunting di desa.

Termasuk faktor penyebabnya, yang bersumber dari Posyandu, Puskesmas, dan data lainnya. Selain itu, rembuk stunting untuk membangun kometmen bersama. 

BACA JUGA:Gandeng RPK Bulog, DKP Bengkulu Selatan Lakukan GPM Secara Bergiliran

Memastikan semua pemangku kepentingan desa, seperti pemerintah desa, BPD, bidan desa, kader kesehatan, dan masyarakat, memiliki pemahaman dan komitmen yang sama untuk menurunkan angka stunting. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan