radarselatan.bacakoran.co – Di berbagai belahan dunia banyak ditemukan bukti sejarah. Salah satunya adalah benteng tempat pertahanan pada zaman dahulu.
Benteng pertahanan ini bentuk dan ukurannya tidak sama, ada yang berukuran besar dan ada pula yang kecil.
Ternyata benteng pertahanan terbesar peninggalan sejarah berada di Indonesia.
Benteng ini dulunya merupakan daerah penting pada era Majapahit, dan sekarang dikenal sebagai Buton.
Pulau Buton terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara. Perjalanan dari Jakarta menuju Buton biasanya melalui Makassar, kemudian dilanjutkan ke Kota Bau-Bau, kota terbesar di Pulau Buton.
BACA JUGA:Yongtai Desa Paling Sulit Ditembus, Berada di Dalam Benteng, Bentuk Seperti Penyu
Total perjalanan memakan waktu sekitar empat jam. Bau-Bau pernah menjadi ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara sebelum pindah ke Kendari.
Kota ini merupakan pusat Kerajaan Buton yang terkenal, yang tercatat dalam Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca pada abad ke-14.
Hingga kini, peninggalan kejayaan Kerajaan Buton masih bisa dinikmati, termasuk Benteng Keraton Buton.
BACA JUGA:6 Fakta Unik Pulau Bawean, Terletak Di Laut Jawa, Kebiasaan Warganya Mirip Dengan Orang Padang
Benteng ini sering disebut Benteng Wolio, karena Kerajaan Buton juga dikenal dengan nama Kerajaan Wolio.
Saya memutuskan untuk mengelilingi benteng ini dengan sepeda motor karena ukurannya yang sangat luas.
Benteng Wolio diklaim sebagai benteng terluas di dunia dengan tembok sepanjang tiga kilometer dan luas 23 hektar.
BACA JUGA:Manusia Unik dari Suku Pigmi, Tubuh Pendek dan Umur Rata rata 40 Tahun
Menurut Imran Kudus, penulis buku sejarah dan budaya Buton, benteng ini mulai dibangun pada abad ke-16 pada masa pemerintahan Sultan Buton ketiga, Sultan Kaimuddin. Pembangunannya dilanjutkan oleh Sultan Buton keempat, kelima, dan keenam, sehingga total memakan waktu lima puluh tahun.
Benteng ini dibangun untuk melindungi wilayah Buton dari ancaman eksternal dan sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Buton.
Setiap bagian dari benteng memiliki makna tersendiri. Misalnya, jumlah pintu gerbang sebanyak 12 buah melambangkan 12 lubang di tubuh manusia.
BACA JUGA:7 Danau Unik Di Indonesia, Ada Yang Tidak Masuk Akal, Ini Nama dan Loaksi Danaunya
Benteng ini juga memiliki bentuk unik yang jika dilihat dari atas menyerupai huruf-huruf dalam abjad hijaiyah.
Meskipun sudah hampir lima abad, konstruksi benteng Buton masih sangat kokoh.
Benteng ini terbuat dari batuan yang disebut "batuan crush" dengan perekat dari kapur dan pasir putih, serta campuran rumput laut.
Di setiap sudut dan titik strategis, terdapat bastion atau menara penjagaan yang dilengkapi dengan meriam, yang dulu diperoleh dari Portugis dan Belanda.
BACA JUGA:Daftar 9 Kuliner Unik di Indonesia yang Melegenda, Namnya Aneh, Soal Rasa Jangan Ditanya
Di dalam benteng, terdapat beberapa bangunan peninggalan Kesultanan Buton, termasuk Masjid Agung Keraton Buton yang berusia 300 tahun dan tiang bendera kerajaan yang telah berdiri lebih dari satu abad.
Selain itu, masih ada bangunan istana raja yang hingga kini masih digunakan sebagai tempat tinggal.
Kesultanan Buton, yang berdiri sejak abad ke-14 dan berubah menjadi Kesultanan pada abad ke-16, dikenal di kancah nasional dan internasional.
Buton bahkan memiliki mata uang sendiri yang dikenal sebagai uang kampua, dan telah memiliki sistem pemerintahan yang baik sejak abad ke-14.
BACA JUGA:Daftar Kampung Unik di Indonesia, Ada Yang Sudah Menjadi Warisan Budaya Dunia, Ini Namanya
Buton baru resmi bergabung dengan NKRI pada tahun 1952 setelah proklamasi kemerdekaan tahun 1945.
Dengan segala sejarah dan keunikan yang dimilikinya, Benteng Buton tetap menjadi saksi bisu dari kejayaan masa lalu dan kemajuan sebuah kerajaan yang pernah menjadi bagian penting dari peradaban Indonesia. (**)