KOTA MANNA – Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Bengkulu Selatan melakukan evaluasi dan audit kasus stunting. Tujuannya untuk mengetahui tindak lanjut pencegahan dan penanganan kasus stunting sepanjang tahun 2023. Kegiatan dilaksanakan di Gedung Polsa Bappeda Litbang Bengkulu Selatan melibatkan seluruh elemen yang terlibat dalam penanganan stunting.
Wakil Bupati (Wabup) BS, H.Rifa’i Tajuddin selaku Ketua TPPS Kabupaten Bengkulu Selatan memimpin langsung evaluasi. Dalam arahanya, Wabup mengatakan bahwa identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan tingginya angka stunting, evaluasi program kesehatan, perencanaan strategi intervensi, serta perumusan kebijakan merupakan hal yang penting dilakukan oleh TPPS.
“Saya tekankan pentingnya rencana strategis kita dalam intervensi stunting yaitu mulai dari persiapan calon pengantin sampai dengan 1000 hari pertama kehidupan, dimana fase kehidupan yang dimulai sejak terbentuknya janin pada saat kehamilan sampai dengan anak berusia 2 tahun. Kalau intervensi ini telah kita laksanakan mulai dari hulu, maka mudah-mudahan angka stunting di Bengkulu Selatan akan menurun,” ungkap Wabup.
Evaluasi audit kasus stunting ini penting untuk mengetahui sejauh mana kinerja TPPS dalam menurunkan prevalensi stunting Bengkulu Selatan setiap tahunnya. "Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran komprehensif tentang kondisi stunting, dan menjadi dasar untuk pengambilan kebijakan yang lebih baik, serta membantu merancang strategi intervensi yang lebih efektif," pungkasnya. (one)