BACA JUGA:Aduh…! Warem Kembali Menjamur Di Kaur
“Kami menuding harga pupuk ini sudah seperti dimainkan. Buktinya, kalau sudah mau musim tanam padi harganya mahal. Setelah panen turun lagi, kan lucu,” tanya Dahirlan (54) petani asal Kecamatan Pino Raya.
Menurut Dahirlan, tidak seimbangnya stok pupuk non subsidi dan pupuk subsidi membuat para agen pupuk berpeluang menaikkaan harga sesuka hati.
BACA JUGA:Tahun Ini, Peserta Didik SMP dan SD Lulus 100 Persen
Imbasnya para petani kesulitan mengelola sawah karena anggaran yang dikeluarkan sudah sangat besar. “Kalau mengelola lahan pribadi masih okelah.
Ini petani sekarang malah banyak yang garap lahan orang atau sistem sewa. Makanya pemerintah harus turun tangan dan peka,” pungkasnya. (rzn)
Kategori :