Jelang Masa Tanam, Harga Pupuk Kembali Naik

Senin 10 Jun 2024 - 19:29 WIB
Reporter : Rezan
Editor : Suswadi AK

radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Kekhawatiran para petani terhadap harga beli pupuk kimia di pasaran yang biasa meningkat jelang masa tanam padi periode kedua tahun ini memang benar adanya.

Hal ini dibuktikan dengan kembali naiknya harga jual pupuk non subsidi kemasan yang sebelumnya sempat turun menjelang lebaran Idul Fitri 1445 Hijriyah lalu.

BACA JUGA:Soal Foto Mesra Kades Suka Raja, Keputusan di Tangan Bupati

Pantauan Rasel di lapangan Senin (10/6) harga jual pupuk non subsidi jenis urea seharga Rp445 per kemasan 50 kilogram.

Harga ini meningkat Rp100 ribu dibandingkan periode bulan lalu. Lalu pupuk jenis phonska naik Rp100 ribu atau harga saat ini Rp585 per kemasan 50 kilogram. Sementara jenis pupuk NPK pusri alami kenaikan sekitar Rp150 ribu atau harga jual saat ini Rp525 per kemasan.

BACA JUGA:PDAM Data 1800 Rumah Calon Konsumen

“Paling tinggi harga jualnya sekarang ini pupuk NPK mutiara yakni Rp800 per kemasan 50 kilogram. Kenaikan harga pupuk karena ada perubahan harga dari pabrik,” ujar Ahmad (37) pemilik Toko Pertanian Kecamatan Kota Manna.

Dijelaskannya, setiap periode rentang 2-3 bulan harga pupuk mengalami perubahan. Ditambah lagi dengan seringnya terjadi pengurangan stok pupuk dari agen. Meski demikian, para penjual pupuk mengaku tingkat penjualan masih tetap sama.

BACA JUGA:Bengkulu Kekurangan Pengawas Tenaga Kerja, Saat ini Hanya 24 Orang

“Daya beli memang tidak meningkat, tapi tidak juga turun drastis. Paling, petani itu sekarang beli pupuk secara musiman, salah satunya menjelang masa tanam padi seperti ini,” beber Ahmad.

Riko Firmansyah (41) pemilik Toko Pertanian lainnya juga mengaku hal serupa. Semenjak sering terjadi perubahan harga pupuk dari agen, pihaknya tidak berani terlalu lama stok pupuk non subsidi. Pupuk skala besar baru dipesan apabila sudah ada pesanan petani.

“Harapan kami tentu harga pupuk ini mulai menurun. Karena memang kenaikan harga pupuk ini tentu menyulitkan bagi petani, selain itu serapan pupuk ke petani juga melambat,” pungkasnya.

Minta Penyeimbangan

Menyikapi mulai naiknya harga pupuk non subsidi di pasaran, para petani padi di Bengkulu Selatan meminta pemerintah untuk melakukan penyeimbangan kuota pupuk subsidi.

Hal ini agar kedepannya para petani ada pilihan lain ketika membeli pupuk dan tidak terpatok ke jenis pupuk yang harganya mahal.

Kategori :