BENGKULU - Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu Dempo Exler menyoroti tingginya kasus HIV/AIDS di Provinsi Bengkulu. Tercatat kasus HIV/AIDS di Provinsi Bengkulu hingga 2022 mencapai 1.224 kasus.
Tingginya kasus ini dinilai merupakan ancaman serius bagi moralitas generasi muda Bengkulu. "Jika kasus ini tidak segera diantisipasi, bisa semakin parah. Kita harapkan hal ini bisa menjadi perhatian kita semua," kata Dempo, Minggu (19/11).
Sebelumnya Dempo yang menerima kunjungan Duta HIV/AIDS berharap agar kasus penyakit menular ini dapat menjadi perhatian bersama. Terutama untuk kalangan remaja yang juga sudah ditemukan penderita HIV/AIDS.
Dempo menilai masalah HIV/AIDS di kalangan remaja disebabakan pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkoba. Hal ini harus dapat diantisipasi agar kasus penyakit menular ini tidak semakin meningkat.
Pemerintah dinilai perlu berkolaborasi dengan semua pihak. Termasuk dengan Duta HIV/AIDS Provinsi Bengkulu. "Peran Duta HIV/AIDS Bengkulu sengat penting. Kedepan harus aktif turun ke masyarakat, ke sekolah, kampus dan juga kampung-kampung," ungkap Dempo.
Salah satu Duta HIV/AIDS Provinsi Bengkulu M. Febian mengatakan kasus HIV/AIDS di Bengkulu terus terjadi peningkatan. Seperti di Rejang Lebong yang peningkatannya hingga 90 persen. "Perlu adanya edukasi secara masif kepada masyarakat, khususnya generasi muda," ujar Febian. (cia)