radarselatan.bacakoran.co - MESKI beberapa lahan pertanian irigasi di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) sudah memasuki masa panen dan ada juga yang masih proses penanaman.
Namun, belum memberikan dampak signifikan terhadap penurunan harga beras di pasaran.
BACA JUGA:Bantuan Benih Jagung Dipastikan Tiba Awal Maret
Buktinya, harga jual beras bersih di pasaran menyentuh angka Rp50 ribu per kulak atau dua liter. Sementara harga beras medium yang disediakan Perum Bulog, per kilonya dijual Rp11,5 ribu.
BACA JUGA:Caleg dan Saksi Ungkap Dugaan Kecurangan Pemilu di Bengkulu Selatan, Minta Gelar PSU
“Kalau beras baru atau padi empai Rp50 ribu sekulak. Kalau beras usang Rp48 ribu. Memang harga masih tinggi, karena pasokan dari petani belum maksimal. Kalau beras kampilan kami jual Rp14 ribu sekilo,” kata Sumaidah (51) Pedagang Beras Pasar Ampera Manna.
BACA JUGA:1 Perempuan Hanyut Ditemukan, Tim Terus Cari 3 Korban Lainnya
Lanjutnya, beras yang dijual umumnya berasal dari wilayah Provinsi Lampung dan Jambi. Sementara beras lokal belum beredar menyeluruh.
BACA JUGA:Puluhan Unit Rumah di 4 Kecamatan Direndam Banjir
Misalnya beras dari Kecamatan Seginim, ditribusinya masih di wilayah tersebut. “Petani juga masih enggan jual beras dalam jumlah banyak. Mereka masih memperhitungkan kondisi cuaca dan situasi irigasi,” katanya.
BACA JUGA:3 Desa di Pino Raya Terendam Banjir, Jalan Putus Hingga Perahu Hanyut
Meski harga jual tinggi, Sumaidah menyebut permintaan barang pokok ini tetap tinggi. Per hari lebih dari 150 kilogram beras ludes terjual.
Ditambah lagi dengan pesanan mingguan untuk acara pesta pernikahan. “Namanya kebutuhan pokok, pasti dibutuhkan selalu masyarakat,” tandasnya. (rzn)