BACA JUGA:Pemprov Usulkan Anggaran Rp 70 Miliar untuk Rehabilitasi RSKJ Soeprapto
Disampaikan Biksan, luapan banjir secara spontan membuat masyarakat tidak sempat menyelamatkan barang berharga milik mereka.
Tak hanya itu, hujan yang tak kunjung reda juga membuat warga kesulitan mengevakuasi barang berharga mereka.
BACA JUGA:Oktober, Presiden Jokowi Dijadwalkan ke Bengkulu
“Kalau awal mulai banjir naik itu sekitar pukul 17.15 WIB, saat itu air baru menggenangi kantor desa. Berselang dua jam, seluruh rumah warga sudah terendam. Bahkan ada yang tinggal atapnya saja,” ungkap Biksan.
Sementara banjir di Desa Kembang Seri, total 14 bangunan terendam banjir. Sebelas unit rumah warga, bangunan SDN 82 Bengkulu Selatan serta Kantor Desa Kembang Seri.
Lima rumah mengalami rusak berat. Di antaranya milik Rezali (55) yang mengalami kerusakan pada bagian dapur. Ia juga kehilangan hewan ternak ayam, perabotan rumah tangga dan berkas penting keluarga.
Sementara Hepri (37), rumahnya mengalami kerusakan pada bagian dapur, dinding kamar jebol, hingga peralatan elektronik hilang dibawa arus banjir.
Sedangkan rumah milik Amisa (50), bagian dinding dapur terpisah dari bangunan utama, perabotan rumah rusak dan beberapa berkas hilang.
BACA JUGA:Jangan Lengah Awasi Siswa
Warga lainnya, Serin (50) juga mengalami kerusakan pada perabotan rumah dan kehilangan berkas penting. Ditambah rumah Duharman (57) yang mengalami kerusakan pada bagian dapur.
“Untuk rumah warga yang rusak parah ini, besar harapan kami untuk mendapatkan bantuan pemerintah. Sebab kondisi rumah saat ini sangat memprihantikan,” harap Kepala Dusun (Kadun) 2 Dusun Betawar Desa Kembang Seri, Firmantono.
Akibat banjir masyarakat tidak dapat beraktivitas normal. Masyarakat hanya fokus membersihkan puing-puing bangunan yang rusak dan lumpur yang menggenang akibat banjir. Banjir juga menyebabkan masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih.
BACA JUGA:Ayo Daftar, Paskibraka 2024 Sudah Dibuka Mulai Hari Ini
“Sumur sudah tertutup lumpur dan sampah, jadi masyarakat harus menyeberang ke Dusun 1 untuk mendapatkan air bersih,” sambung Firmantono.
Sementara itu, Kepala SDN 82 Bengkulu Selatan, Darwin, S.Pd mengaku lebih dari 450 paket buku sekolah mengalami rusak parah. Kemudian dua unit komputer sekolah mati total pasca terendam banjir.