3 Desa di Pino Raya Terendam Banjir, Jalan Putus Hingga Perahu Hanyut

Kamis 22 Feb 2024 - 19:53 WIB
Reporter : Rezan
Editor : Suswadi AK

radarselatan.bacakoran.co - PINO RAYA - Hujan lebat mengguyur wilayah Bengkulu Selatan sejak pukul 14.45 WIB, Rabu (21/2/2024), menyebabkan aliran Sungai Pino di Kecamatan Pino Raya meluap dan masuk ke pemukiman warga.

Akibatnya banjir merendam tiga desa di Kecamatan Pino Raya. Bahkan juga menyebabkan jalan menuju Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Mengkudum putus dan perahu nelayan yang ditambatkan hanyut.

BACA JUGA:2 PPK Selesai Rapat Pleno, Ini Prediksi Unsur Pimpinan DPRD Bengkulu Selatan

Banjir terjadi di Desa Karang Cayo, Desa Tanjung Aur II dan Desa Kembang Seri Kecamatan Pino Raya. Di Karang Cayo, 44 unit rumah warga terendam banjir setinggi 1,4 meter. Akibat kejadian ini, mayoritas peralatan elekronik warga rusak parah.

Tak hanya itu, beras yang disimpan masyarakat sebagai cadangan pangan rusak akibat terendam lumpur. Bahkan ratusan ekor ternak ayam juga dinyatakan hilang saat air menggenangi pemukiman mereka.

BACA JUGA:Anggaran Makan dan Minum Disunat untuk Setor Fee

“Air mulai naik sekitar pukul 18.18 WIB. Awalnya baru sejengkal, namun setengah jam kemudian langsung naik satu meter. Kami kaget dan langsung mengamankan diri ke lokasi yang lebih tinggi,” ujar Desi (42), warga Desa Karang Cayo.

Saat air mulai memasuki pemukiman, warga Desa Karang Cayo mulai khawatir. Banyak warga yang lari kesana kemari untuk menyelamatkan anggota keluarga mereka. Sementara rumah dan peralatan terpaksa ditinggal begitu saja.

BACA JUGA:Gusnan Ngaku Butuh Dukungan Dandim 0408 untuk Bangun Bengkulu Selatan

“Ini banjir paling parah sepanjang sejarah banjir di desa kami. Biasanya luapan air tidak sampai setinggi 1,4 meter. Ini kemarin sangat mendadak dan menyebabkan kami panik,” sambung Desi.

Sementara banjir di Desa Tanjung Aur II merendam 83 bangunan yang terdiri dari 81 unit rumah, 1 gedung PAUD dan 1 Kantor Desa.

Tiga rumah dilaporkan yang paling parah terendam banjir. Yakni rumah milik Dahrin (50) yang mengalami kerusakan pada tembok sumur, rumah Yadi (38) yang mengalami kerusakan pada dinding dapur dan rumah milik Nopian (40) yang jebol pada bagian tembok belakang.

BACA JUGA:Harga Beras Mahal, Masyarakat Bisa Beli Beras Bulog

Warga Tanjung Aur II lainnya, Wedi Sambat (50), harus mengalami kerugian Rp17 juta lantaran 2,3 ton gabah jagung kering terendam lumpur.

“Untuk korban meninggal dunia atau luka tidak ada. Semua masyarakat dalam kondisi sehat dan selamat. Sementara nilai kerugian materil keseluruhan di desa kami ini mencapai ratusan juta. Sebagai contoh, fasilitas di kantor desa kami ini saja hampir 90 persen rusak,” ujar Kaur Keuangan Desa Tanjung Aur II, Biksan.

Kategori :