Tak Ada Peningkatan, JSP Sapatan Pino Raya Semakin Sulit Dilewati
Beginilah kondisi JSP Sapatan Desa Tungkal 1 Kecamatan Pino Raya. Sepintas sangat tidak layak untuk dilewati, bahkan sangat beresiko untuk pengendara-Rezan-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, PINO RAYA - Jalan sentra produksi (JSP) Sapatan di Desa Tungkal 1 Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan kian sulit dilewati kendaraan. Ini karena JSP di desa ini tak kunjung ada peningkatan kualitas hingga permukaan jalan tergerus air hujan.
Septian Heri Gunawan (35) warga setempat menuturkan, JSP Sapatan sendiri yang bermanfaat bagi petani. Sebab ada ratusan hektar sawah yang digarap petani dengan melewati jalan itu.
BACA JUGA:PERHATIAN! Pendaftaran PPPK Tahap II Ditutup, Seleksi Digelar April-Mei
Belum lagi untuk perkebunan sawit, juga petani memanfaatkan jalan tersebut untuk mengeluarkan hasil panennya.
“Kami sudah sangat putus asa dengan kondisi jalan di desa kami. Kondisinya sangat memprihatinkan, tolong Pemerintah Provinsi Bengkulu atau Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan agar perbaiki jalan kami. Kasihan sekali masyarakat dan petani,” ujar Septian.
BACA JUGA:Isu Uang Pelicin Seleksi PPPK Bermunculan, Waka II DPRD: Semoga Buaian Angin Sepoi Belaka
Lanjut Septian, terlebih di musim hujan seperti akhir-akhir ini. Tak sedikit kendaraan masyarakat tejerambab di dalam lubang dan kubangan jalan.
Bahkan pernah kendaraan roda dua pengunjal TBS sawit terjungkal ke bawah tebing karena slip.
BACA JUGA:Kuota Pupuk Subsidi di Seluma, Tahun Ini Segini Jumlahnya
“Kalau mau hitung-hitungan kerugian atau korban yang jatuh, itu tentu sudah banyak. Kami sedih dengan kondisi ini, yang sepintas memang seakan pemerintah tak peduli,” imbuhnya.
Senada disampaikan Rudi (31) warga setempat, bahwa akses JSP Sapatan juga termasuk juga jalan utama masyarakat menjangkau titik terdekat dengan pemukiman penduduk Desa Talang Padang.
BACA JUGA:Diserang Hama, Ratusan Hektar Sawah di Bengkulu Selatan Gagal Panen
Apabila JSP ini rusak, maka petani akan mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi untuk membawa hasil panen.
“Ada sekitar 4 kilometer jalan yang rusak ini. Rusaknya bukan kategori ringan lagi, tapi sungguh sangat parah. Kalau kendaraan biasa, kami sarankan putar balik saja, karena pasti tidak akan lewat. Makanya di sini mayoritas kendaraan modifikasi, baik itu roda dua ataupun roda empat,” pungkasnya. (rzn)