Termasuk juga, puluhan warga di Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Air Sulian, Desa Batu Ampar Kecamatan Kedurang juga sangat antusias menyalurkan hak suaranya dalam Pemilihan Umum serentak tahun 2024 ini.
BACA JUGA:Warga Padati Pusat Perbelanjaan
Terbukti ada sebagian besar warga desa transmigrasi tersebut yang rela berjalan kaki hingga lebih dari 10 kilometer menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS).
BACA JUGA:Pemilu di Bengkulu, Gubernur: Berjalan Baik
Salah seorang warga transmigrasi Air Sulian Desa Batu Ampar Kedurang, Ortis Fernandes (29) yang berdarah Papua mengaku dirinya bersama warga transmigrasi lainnya rela berjalan kaki sejak pagi hari, sekira pukul 07.00 WIB menuju TPS.
BACA JUGA:Setelah Pemilu, Pejabat Eselon II Pemprov Bengkulu Dirotasi
Hal tersebut dilakukan untuk menghindari terlambat datang ke TPS untuk mencoblos mengingat jarak yang cukup jauh ditambah kondisi jalan juga masih memprihatinkan dan jauh dari tempat tinggal mereka.
BACA JUGA:Rusak, 20.271 Lembar Surat Suara Dibakar
"Kami sebagian besar jalan kaki ke TPS karena ketiadaan kendaraan. Kami tetap semangat untuk menyalurkan hak suara kami di Pemilu ini," ujar Ortis.
Lebih lanjut, Ortis mengatakan ada sebanyak 30 kepala kelurga (KK) di transmigrasi Air Sulianyang menyalurkan hak suaranya di TPS.
Adapun jumlah TPS di Desa Batu Ampar ada sebanyak 3 tempat yang keseluruhannya penuh dengan masyarakat yang berantusias menyalurkan hak suaranya. "Kami warga transmigrasi mencoblos di TPS 3 bersama dengan warga Desa Batu Ampar lainya," katanya. (one)