BACA JUGA:Buruan Daftar Lombah Prima Song Tournament
"Untuk saat ini, suplai BBM sudah mulai kembali berjalan. Kapal sudah bisa berlabuh di Pelabuhan Pulau Bai, sehingga pasokan BBM mulai dikirim kembali. Kami berharap pasokan bisa ditambah menjadi 16 ton per hari, dari sebelumnya hanya 8 ton," jelasnya.
Namun, di tengah kelangkaan ini, harga eceran BBM di tingkat pengecer justru melonjak tajam. Di beberapa titik di wilayah Seluma, harga BBM jenis Pertalite dijual hingga Rp 20 ribu per liter, dua kali lipat dari harga normal di SPBU.
Kondisi ini membuat masyarakat semakin resah, terutama bagi mereka yang membutuhkan bahan bakar untuk aktivitas harian.
Seorang pengendara, Rahmad (30) mengaku sudah dua hari kesulitan mendapatkan BBM. Sehingga membuat dirinya terpaksa harus ikut mengantri untuk mendapatkan BBM.
"Kalau antre di SPBU bisa dua jam lebih, tapi kalau beli eceran harganya mahal sekali. Terpaksa beli juga karena motor harus dipakai kerja," ujarnya.
BACA JUGA:Tipikor Polres Seluma Masih Dalami Kemungkinan Tersangka Lain Korupsi APBDes Dusun Tengah
Pemerintah daerah bersama jajaran kepolisian pun turun tangan membantu mengatur lalu lintas di sekitar SPBU Tais agar kemacetan tidak semakin parah.
Selain itu, aparat juga melakukan pengawasan terhadap penjualan BBM eceran untuk mencegah praktik penimbunan dan permainan harga di tingkat pengecer. (rwf)