BINTUHAN, radarselatan.bacakoran.co - Adanya perbedaan harga pembelian Tandan Buah Segar (TBS) Sawit di Kabupaten Kaur menjadi perhatian anggota DPRD Kaur.
Pasalnya antara sawit lokal dan luar daerah ada perbedaan harga dengan alasan rentang jarak angkut yang terpaut jauh.
BACA JUGA:Puluhan Pelanggar Lalu Lintas Terekam Kamera ETLE
"Ada perbedaan harga antara sawit dari luar daerah dengan sawit dari Kaur, padahal kualitas sama, alasannya jarak angkut jauh, jadi apa untungnya bagi kita yang di wilayah Kaur ini ada pabrik CPO," kata Irwanto Tohir anggota DPRD Kaur kepada Rasel belum lama ini.
BACA JUGA:Kapolres Ajak Wartawan Sejukan Pemilu
Ia menyebut perbedaan harga antara sawit lokal dan sawit laur daerah terpaut cukup jauh yakni mencapai Rp 90 perkilogram.
BACA JUGA:Luar Biasa! Pino Raya Terima APBD Rp 18,4 Miliar
BACA JUGA:Kuota Pupuk Bersubsidi Untuk Kabupaten Kaur Berkurang
Seharusnya kata dia, pihak prusahaan tidak membedakan harga beli sawit dari luar. Justru inilah keuntungan warga Kaur yang memiliki pabrik CPO.
BACA JUGA:Rezeki Datangnya Dari Allah SWT
BACA JUGA:BPN Serahkan 57 Sertifikat Tanah Pemda
Warga Bengkulu Selatan dan Lampung misalnya harus menjual TBS sawit di daerahnya sendiri agar biaya angkut tidak mahal.
BACA JUGA:Polisi Segera Panggil Oknum Pejabat Terlapor Kasus Penipuan
BACA JUGA:Promosikan Gaya Hidup Sehat, Gelar Jalan Santai Bertabur Doorprize
"Jadi ini sepertinya terbalik, warga Kaur berupaya jual sawit ke luar daerah dan warga luar jual sawit ke Kaur, bukanya yang rugi justru petani sebab memerlukan ongkos angkut, harusnya disama ratakan," imbuhnya.