radarselatan.bacakoran.co - BINTUHAN, Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite dan pertamax melanda Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu.
Beberapa hari terakhir, pasokan BBM dari Pertamina Bengkulu untuk 3 SPBU di Kabupaten tak kunjung datang, sehingga tanki tanam SPBU kosong.
Pantauan di lapangan, sejumlah kendaraan mengantre di areal SPBU Kepala Pasar dan SPBU Suka Menanti, Kecamatan Maje. Para pengantre berharap BBM segera datang dan mereka bisa mengisi kendaraannya.
BACA JUGA:BBM Eceran di Seluma Dijual Rp 80 Ribu/Liter, Gerak Cepat Polisi Amankan Pedagang
"Kami berharap kelangkaan BBM ini cepat berakhir sehingga masyarakat dapat beraktivitas kembali seperti biasanya," ujar Fadli (38), salah seorang warga Bintuan.
Sementara itu, dampak kelangkaan BBM di SPBU menyebabkan harga eceran Pertamax melambung tinggi mencapai Rp 20.000 per liter.
BACA JUGA:Rifai-Yevri Siap Mengabdi untuk Masyarakat Bengkulu Selatan
Di sejumlah daerah pelosok, harga Pertamax dan Pertalite bahkan mencapai Rp 30.000 per liter.
Sementara itu Rolan (35), warga Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur mengatakan, walaupun harganya tinggi, saat ini BBM eceran juga sudah sulit ditemukan di warung-warung masyarakat.
"Kami bingung harus mencari BBM ke mana, sementara selama ini hampir seluruh aktivitas masyarakat membutuhkan," kata Rolan.
Manager SPBU Kepala Pasar, Denny Setiawan, SH membenarkan dalam beberapa hari terakhir, SPBU Kepala Pasar tidak mendapat pasokan Pertalite dan Pertamax dari Pertamina Bengkulu.
"Penyebabnya adalah pendangkalan alur Pulau Baai, sehingga BBM tidak bisa dipasok dari Bengkulu. Kami masih menunggu kiriman dari luar daerah, kabar terkahir yang kami dapat baru nanti malam dapat kiriman dari Linggau" tegas Denny.
BACA JUGA:Pencarian Kapal Hilang Kontak Terus Dilakukan
Kelangkaan BBM ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat Kabupaten Kaur. Mereka khawatir tidak bisa beraktivitas normal jika tidak ada BBM.