JAKARTA – Format debat calon presiden dan calon wakil presiden belakangan ini banyak mendapat sorotan dari berbagai pihak. Bahkan Presiden RI Jokowidodo ikut berkomentar tentang debat capres yang dilaksanakan KPU RI.
Walaupun mendapat perhatian dan sorotan banyak pihak namun Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menegaskan tidak akan mengubah format debat Pilpres 2024. KPU menyebut format debat telah disepakati oleh masing-masing tim pasangan calon.
"Kan model atau bentuk debatnya sudah disepakati. Ada enam segmen. Segmen pertama visi misi program, segmen dua dan tiga pertanyaan yang telah disiapkan panelis dan kemudian masing-masing calon menjawab, segmen empat dan lima adalah pertanyaan masing-masing calon kepada calon yang lain dan dijawab oleh calon, segmen keenam penutup," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari di Kantor KPU belum lama ini. "Jadi memang modelnya seperti itu. Debat empat dan lima pun akan begitu," sambung dia.
Selain format, Hasyim juga menegaskan tidak akan ada penambahan durasi pada debat berikutnya. Menurutnya, durasi 120 menit dianggap sudah sangat sesuai.
"Tidak (akan ditambah), cukup, cukup itu. Karena kalau diubah nanti jadi pertanyaan, kenapa diubah? Gitu. Karena sudah tiga kali debat, kenapa polanya diubah? Gitu," ujarnya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo mengomentari debat ketiga Pemilihan Presiden 2024 yang berlangsung panas. Jokowi menilai debat lebih banyak menyerang personal, bukan substansi.
"Yang pertama memang saya melihat substansi dari visinya malah tidak kelihatan. Yang kelihatan justru saling menyerang yang sebetulnya gak apa-apa asal kebijakan, asal policy, asal visi gak apa-apa," kata Jokowi.
Jokowi juga menyampaikan jika isi debat kurang menedukasi politik kepada masyarakat. Termasuk format debat, menurut Jokowi harus disesuaikan dengan lebih baik, supaya lebih mengedukasi masyarakat. (**)