radarselatan.bacakoran.co - PINO RAYA, Beberapa pekerjaan paket proyek pembangunan fasilitas mandi cuci kakus (MCK) yang menelan anggaran miliaran rupiah di Kabupaten Bengkulu Selatan terlihat amburadul.
Proyek tersebut tidak terealisasi sesuai harapan. Banyak pekerjaan yang tidak selesai, ada juga bangunan yang dibuat asal-asalan sehingga tidak bisa dimanfaatkan oleh warga penerima bantuan.
BACA JUGA:JPU KPK Bakal Hadirkan Kepala OPD Hingga Bupati Dalam Persidangan Rohidin
Salah satu contohnya di Kecamatan Pino Raya, sekitar 250 unit MCK yang diterima masyarakat di beberapa desa wilayah kecamatan tersebut hasilnya tidak sesuai ekspektasi.
Bangunan MCK tidak selesai 100 persen. Yang sudah selesai 100 persen pun tidak bisa dimanfaatkan warga karena pembuatannya asal jadi.
BACA JUGA:Bupati Kaur Perintahkan Tinjau Retribusi PKL di Lapangan Merdeka
“Memang parah pekerjaan proyek MCK ini. Contohnya di Desa Serang Bulan, Desa Napal Melintang, Desa Pagar Gading, dan beberapa desa di Pino Raya hampir semuanya bermasalah. Ada yang tidak selesai, ada juga yang dibuat asal-asalan,” kata Kades Serang Bulan Kecamatan Pino Raya, Wajan.
Dikatakan Kades, warga penerima bantuan MCK tersebut kecewa. Sebab harapan mereka memiliki fasilitas MCK yang layak tidak sesuai yang dibayangkan. MCK tidak bisa digunakan untuk buang air ataupun mandi.
BACA JUGA:166 PPKS Kaur Terima Bantuan Atensi dari Kemensos RI
“Dengan kondisi yang saat ini, MCK dipastikan tidak bisa dimanfaatkan oleh warga penerima. Soalnya bangunan tidak selesai 100 persen, misalnya ada lubang pembuangan tidak dibuat, ada juga kloset dan saluran pipa belum dipasang,” ungkap Kades Serang Bulan.
Karena pekerjaan proyek amburadul, kades memastikan tujuan pemerintah mengalokasikan anggaran miliaran rupiah untuk pembuatan MCK guna mencegah masyarakat buang air di sembarang tempat tidak akan tewujud. Sebab MCK yang ada tidak bisa dimanfaatkan oleh warga.
BACA JUGA:May Day 2025 di DPR Diwarnai Polisi Semprot APAR, Massa Balas Lempar Botol
“MCK yang dibuat tidak bisa dipakai oleh warga untuk mandi dan buang air. Jadi, warga kemungkinan masih melakukan kebiasaan lama meski sudah menerima bantuan pembutan MCK,” jelas kades.
Diakui kades, pihaknya telah berupaya berkoordinasi dengan pihak rekanan yang mengerjakan paket proyek tersebut.
BACA JUGA:Capaian Pajak Reklame Masih Rendah, Baru 32 Persen