RadarSelatan.bacakoran.co, TAIS - Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, tahun 2025 ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Seluma akan membangun satu Puskesmas Pembantu (Pustu) dan merehabilitasi Tujuh Pustu lainnya.
Proyek ini dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 7 miliar, yang juga mencakup program penyediaan air bersih, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), serta pengadaan lainnya.
BACA JUGA:Mengalahkan Cabai Merah, Cabai Rawit Hijau Tembus Rp100 Ribu Sekilo
BACA JUGA:Warga Desa Simpang Kabupaten Seluma Di-PHP
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma Rudi Syawaludin mengatakan, untuk Pustu baru akan dibangun di Desa Padang Capo Ulu, Kecamatan Lubuk Sandi, dengan alokasi anggaran Rp 700 juta.
Sementara itu, Tujuh Pustu yang akan direhabilitasi berada di Desa Air Kemuning Kecamatan Sukaraja; Desa Padang Capo Ilir Kecamatan Lubuk Sandi, Desa Air Periukan Kecamatan Air Periukan, Kelurahan Talang Dantuk Kecamatan Seluma, Desa Tanjung Seluai Kecamatan Seluma Selatan, Desa Purbo Sari, Kecamatan Seluma Barat, serta Desa Mekar Jaya Kecamatan Ulu Talo.
BACA JUGA:Dinas Pertanian Kaur Usulkan Cetak Sawah Baru Seluas 50 Hektar
BACA JUGA:Target Investasi Bengkulu Selatan Tahun 2025 Ditetapkan Rp 640 Miliar
“Kami mengalokasikan anggaran sekitar Rp 400 juta untuk rehabilitasi masing-masing Pustu. Sementara pembangunan Pustu baru di Padang Capo Ulu menghabiskan Rp 700 juta lebih. Saat ini, proyek tersebut masih dalam tahap lelang konsultan,” ujar Rudi Syawaludin.
BACA JUGA:Cara Mengecek Nama yang Masuk Blacklist Bank dan Penyebabnya
BACA JUGA:Biaya dan Cara Pembayaran Pemasangan Listrik Baru PLN Secara Online
Sebagai perbandingan, pada tahun 2024 lalu, Dinas Kesehatan Seluma mendapatkan DAK sebesar Rp 44 miliar lebih. Besarnya anggaran tersebut dipengaruhi oleh pembangunan beberapa Puskesmas induk serta pengadaan alat kesehatan (Alkes).
BACA JUGA:Tips Penting Memilih Jasa Pinjaman Uang Dadakan, Jangan Sampai Terjebak!
BACA JUGA:Tips Efektif Mencegah Kaki Kering agar Tetap Lembap dan Lembut
“Tahun lalu, ada pembangunan Puskesmas induk dan pengadaan alkes yang bersumber dari DAK. Sedangkan tahun ini, pengadaan alkes dilakukan langsung oleh pemerintah pusat dan tidak ada pembangunan gedung Puskesmas induk yang baru. Inilah yang menyebabkan penurunan signifikan pada besaran DAK tahun ini,” pungkasnya.
(rwf)