RadarSelatan.bacakoran.co, BENGKULU - Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu mengimbau masyarakat waspadai ancaman penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di tengah musim penghujan. Populasi nyamuk Aedes aegypti meningkat di musim penghujan. Nyamuk ini dapat menularkan DBD melalui gigitannya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Ruslian mengatakan, potensi DBD dapat terjadi ditengah musim penghujan.
BACA JUGA:Dorong Pembentukan Kampung Al-Quran, Kantor Kemenag Bengkulu Selatan Intens Bina PAI
BACA JUGA:Kadisdikbud Bengkulu Selatan Minta Siswa Tak Agungkan Budaya Luar
“Pada musim hujan ini nyamuk Aedes aegypti populasinya meningkat, telur - telur nyamuk yang ada di wadah - wadah terbuka menetas,” kata Ruslian, jumat ((17/1).
Ruslian mengajak masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk. Selain itu juga menerapkan pola hidup sehat dan sering melakukan 3 M yakni menguras, menutup dan mendaur ulang. Musim penghujan ini nyamuk penyebab DBD cepat berkembang.
BACA JUGA:Masih Banyak Desa Tidak Miliki PAUD, Ini Langkah Strategis Yang Disiapkan Pemerintah
BACA JUGA:Makin Pedas, Harga Cabai Tembus Rp 50 Ribu Per Kilogram
“Barang - barang seperti kaleng, botol yang bisa menjadi tempat bertelurnya nyamuk Aedes aegypti bisa didaur ulang,” ujarnya.
Gejala DBD meliputi demam tinggi, sakit kepala, dan nyeri otot. Jika tidak ditangani, DBD bisa beresiko fatal. Sebagai langkah awal menangani kasus DBD, Ruslian mengimbau kepada masyarakat yang memiliki gejala demam dan bintik merah, segera mendatangi fasilitas kesehatan. Karena DBD merupakan penyakit dengan angka kematian yang cukup tinggi.
BACA JUGA:Potensi Wisata Bengkulu Selatan Cukup Menjanjikan
BACA JUGA:Cegah Stunting Dalam Keluarga, Bupati Bengkulu Selatan Ajak Masyarakat Gemar Tanam Buah
“Jika tidak ditangani dengan cepat, DBD bisa menyebabkan kematian,” ujar Ruslian.
Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu mencatat, sepanjang tahun 2024 lalu, sebanyak 15 orang meninggal akibat DBD. Dengan rincian 5 orang di Kota Bengkulu, 3 orang di Kabupaten Kepahiang, dua orang masing - masing di Kabupaten Rejang Lebong dan Lebong, serta 1 orang di Kabupaten Bengkulu Utara, Mukomuko dan Seluma.
(cia)