Dibanding Tahun Lalu, Kasus DBD Seluma Rendah
Ilustrasi-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, TAIS - Hampir setiap tahun kasus demam berdarah dangue (DBD) di Kabupaten Seluma selalu muncul. Meskipun Pemkab Seluma melalui Dinas Kesehatan sudah melakukan upaya pencegahan secara maksimal, namun amsih saja terjadi kasus.
Untuk tahun 2025 ini Kasus DBD di Kabupaten Seluma mengalami penurunan. Tercatat sejak Januari hingga 20 Juni 2025, jumlah kasus DBD mencapai 43 kasus.
BACA JUGA:Tangani Permukiman Rawan Bencana, Dinas Perkim Bengkulu Selatan Upayakan Relokasi
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma Rudi Syawaludin didampingi Kabid Pengendalian Penyakit, dan Penular (P2P) Masda mengungkapkan, sepanjang semester pertama tahun 2025 pada Januari terdapat 11 kasus, meningkat menjadi 13 kasus di Februari. Maret dan April masing-masing 7 kasus, kemudian bulan Mei dengan hanya 1 kasus, serta 4 kasus di bulan Juni.
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Diminta Selesaikan Kasus SUTT Padang Kuas
Dari jumlah kasus tersebut, 1 orang dinyatakan meninggal dunia positif DBD berada di Puskesmas Tais, sedangkan kasus terbanyak berada di Puskesmas Pajar bulan 18 kasus dan Rimbo Kedui 6 kasus dan sisanya tersebar di 20 puskesmas lainya. Jumlah tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan jika dibandingkan tahun lalu yang jumlahnya hingga mencapai ratusan kasus per semester pada tahun 2024.
BACA JUGA:95 Koperasi Merah Putih di Kaur Resmi Kantongi Badan Hukum
"Secara keseluruhan untuk kasus DBD pada semester pertama tahun 2025 turun bandingkan semester yang sama tahun lalu yang angkanya capai ratusan kasus," ujar Masda.
Dikatakannya, penurunan kasus DBD ini tidak lain upaya penanganan dari Dinkes Seluma yang memberikan edukasi mulai dari penanganan pengobatan hingga penyemprotan fogging dan pemberian abate gratis ke masyarakat .
BACA JUGA:Mendes-PDT Akan Berikan Perhatian Serius ke Bengkulu
Pihaknya juga terus menghimbau agar masyarakat dapat meningkatkan kesadaran, untuk berinisiatif melakukan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN secara mandiri.
"Edukasi dan himbauan serat pemberian bubut abathe dan fogging tentang pencegahan DBD pada tahun lalu, menunjukkan efektivitas sehingga di tahun ini kasus DBD bisa ditekan," pungkasnya. (rwf)